Post Views: 1,898
BABEL, RADARBAHTERA.COM – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Dinbudparpora) kembali gelar pelatihan pengelolaan usaha pondok wisata (termasuk homestay), bertempat di Hotel Grand Vella, Senin (14/11/2022).
Pelatihan yang digelar mulai dari 14-16 November ini bertujuan meningkatkan pemahaman pengelola pondok wisata dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) se-Bangka Tengah mengenai pengelolaan pondok wisata yang profesional dan berkualitas. Pelatihan ini terkait hal promosi, manajerial, pemeliharaan juga peran pondok wisata sebagai komponen penting Desa Wisata.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman dalam sambutannya menekankan bahwa harus ada perubahan yang dilakukan oleh pengelola pondok wisata/homestay dan Pokdarwis untuk pembangunan kepariwisataan di Bangka Tengah, khususnya usai pelatihan ini.
“Ambil manfaat sebanyak-banyaknya dari kegiatan ini, harus ada progres dan terapkan di homestay masing-masing. Ayo semangat! Saya tentunya akan prioritaskan orang-orang yang ingin maju dan semangat, pasti saya bantu,” ucap Algafry.
Algafry juga menyampaikan kedepannya sudah ada beberapa lokasi fokus yang sudah disiapkan untuk menjadi contoh pengelolaan pondok wisata/homestay di Bangka Tengah.
Saat ditemui, Kepala Dinbudparpora, Zainal menyampaikan adanya peningkatan jumlah homestay di Bangka Tengah dengan jenis yang bervariasi, seperti rumah adat, semi modern, dan modern.
“Peningkatan jumlah homestay ini memberi tanda bahwa Pokdarwis didukung masyarakat yang mulai peduli dan saling berkolaborasi dalam mengembangkan desa wisata,” ucap Zainal.
Zainal juga mengatakan pihaknya berkomitmen akan meningkatkan dan memberi atensi terkait pengelolaan pondok wisata/homestay dan Desa Wisata.
Amri Lans (23), salah seorang peserta pelatihan yang mewakili Pokdarwis Gerhana Desa Terentang menyampaikan bahwa Pokdarwis Gerhana tentunya selalu mengedukasi masyarakat, khususnya pengelola homestay untuk terus meningkatkan kualitas dan pelayanan di homestay walaupun dengan konsep sederhana.
“Alhamdulillah saat ini di Desa Terentang sudah ada dua homestay yang kami kelola, walaupun dengan biaya seadanya dan konsep yang sederhana, namun bisa tepat dan sesuai market,” ucap Amri.
Pelatihan ini juga menghadirkan narasumber Sandy Ferianda selaku dosen Universitas Bangka Belitung, Budi Setiawan selaku praktisi pariwisata, Iswandi selaku Dewan Pengarah Desa Wisata Belitung, dan Basrin Sugiharto dari Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata Kabupaten Bangka Tengah. (*/RB)