Post Views: 1,494
BABEL,
RADARBAHTERA.COM – Mendengar keluhan beberapa petani atas gangguan atau kerusakan yang menyerang daun di tanaman kelapa sawit miliknya, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman bergerak cepat menindaklanjuti keluhan para petani dengan meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel untuk segera turun ke lapangan, menginvestigasi apa sebenarnya yang terjadi pada tanaman sawit tersebut, yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas produksi para petani, sekaligus melakukan upaya pengendalian dan penanganan agar tidak meluas.
Atas perintah tersebut Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan Babel melalui Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ahli Muda, UPTD Balai Proteksi Tanaman, Hendra Kusnadi mengatakan, pihaknya segera turun ke lapangan melihat secara langsung apa yang terjadi pada tanaman sawit milik para petani dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas pertanian kabupaten terkait. Hal ini dilakukan agar terjadi sinkronisasi dan petugas lapangan sebagai pendamping juga mengetahuinya.
Selanjutnya, bersama-sama akan dilakukan identifikasi dan pengamatan keadaan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), maupun pembinaan teknis. Dari hasil identifikasi itu pihaknya membuat rekomendasi dan tindak lanjut apa yang harus dilakukan. Sebab dikatakan Hendra Kusnadi, kondisi ini bisa berbeda-beda antar petani maupun antar lokasi.
Diduga tanaman petani sawit ini mengalami penyakit karat daun (Red Rust) pada Tajuk Kelapa Sawit yang disebabkan oleh Ganggang Hijau (Cephaleorus Virescens Kunze).
Adapun pengendalian dapat dilakukan dengan pertunasan yang teratur, pengendalian menggunakan fungisida, serta pengendalian inang alternatif.
Dijelaskan Hendra, ini masih dugaan sementara, dan untuk memastikan apakah memang benar tanaman sawit para petani ini mengalami karat daun, pihaknya akan segera turun melihat secara langsung dan melakukan penelitian.
“Kami akan turun ke lapangan melihat secara langsung apa yang terjadi. Setelah dapat dipastikan, kami akan membantu petani apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
Kepada para petani, pihaknya siap menerima laporan untuk membantu penanganannya. (RN/Diskominfo/RB)