SUMSEL, RADARBAHTERA.COM – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Rambangkuang yang berlokasi di Desa Sunur, Kecamatan Rambangkuang, Kabupaten Ogan Ilir (OI), butuh perhatian serius dari pemerintah, khususnya Pemkab OI, dikarenakan kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.
Kondisi ini terpantau saat awak media berkunjung dan melihat langsung dari dekat kondisi SMPN 4 Rambangkuang yang diterima langsung oleh Plt Kepala SMPN 4 Rambangkuang, Ahmad Ardius didampingi dua tenaga pengajar lainnya pada Senin (30/09/2024).
Untuk menuju ke SMPN 4 Rambangkuang tersebut, masuk dari Desa Tebedak II, Kecamatan Payaraman atau sekitar 9KM dari Desa Tebedak II. Dengan melewati tanah kebun rakyat juga perkebunan tebu Cinta Manis yang jalannya hanya sekitar 2km sudah diaspal sementara sisanya masih tanah kuning.
Bangunan SMPN 4 Rambangkuang ini bersebelahan dengan SDN 3 Rambangkuang atau berdiri satu atap dengan SDN tersebut yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Untuk diketahui, di SMPN 4 Rambang Kuang, Plt Kepala Sekolahnya Ahmad Ardius yang baru bertugas dan menjabat sebagai Plt Kepala Sekolah SMPN 4 Rambangkuang sejak 1 Agustus 2024 lalu dan ia merupakan satu satunya yang berstatus PNS di sekolah tersebut.
Ahmad Ardius tidak sendiri mengelola sekolah tersebut, untuk mendidik 52 siswanya dibantu PPPK 7 Orang dan tenaga honorer 6 orang dan untuk kelancaran administrasi dibantu dengan 2 unit laptop.
Dikatakan Ahmad Ardius, SMPN 4 Rambangkuang dengan 5 rombel, namun yang layak dipakai hanya 3 ruangan sedangkan 2 ruang belajar lainnya tidak digunakan lagi karena kondisinya tidak layak dipakai untuk kegiatan belajar mengajar.
Ahmad Ardius kepada media ini berharap ada perhatian dari pihak pemerintah terutama dari Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir, karena kondisi dari ruang belajar maupun ruang guru serta ruang kepala sekolah sangat tidak layak.
Dari pantauan di lapangan, kondisi kusen, pintu, yang semua tanpak keropos dimakan rayap, plafon banyak yang terbuka alias jebol, sementara tak hanya itu kondisi WC yang hanya ada satu dan tak layak untuk memenuhi kebutuhan 52 siswa.
Dilanjutkan oleh Ahmad Ardius, untuk gedung laboratorium hanya ada ruangan saja, fasilitas atau kelengkapan sebuah laboratorium tidak ada, untuk sementara ruangan tersebut diakuinya dipakai sebagai tempat perpustakaan karena buku buku perpustakaan tidak ada tempatnya.
Selaku seorang PNS yang tugaskan untuk mengabdi berharap kepada pemerintah agar melengkapi fasilitas, tak lain agar kegiatan belajar mengajar terasa nyaman.
“Sudah kami lakukan rehab ringan, mengecat bagian kusen pintu agar tidak kelihatan rapuh dan rehab ringan lainnya yang dapat kami lakukan,” ungkap Ahmad Ardius.
Sementara saat dikonfirmasi kepada
Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan OI, Sayadi lewat WhastApp terkait kondisi SMPN 4 Rambangkuang tersebut, pihaknya akan segera menindak lanjuti dan diusulkan untuk direnovasi.
“Akan segera kami tindaklanjuti untuk diusulkan direnovasi,” tandas Sayadi. (*/Tum)