Post Views: 1,977
BABEL, RADARBAHTERA.COM – Sekda Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam, menjadi narasumber acara Dialog Demokrasi Warga (BJB Edisi 38) dengan tema “The Power Of Emak-Emak, Aok Apa Aok”, oleh Kesbangpol Kota Pangkalpinang, bertempat di Taman Dealova Pangkalpinang, Sabtu malam (24/09/2022).
Donal Tampubolon selaku Kepala Badan Kesbangpol menyampaikan, acara The Power Of Emak-Emak ini memang kerjasama antara Kesbangpol dengan insan media.
“Sengaja kami melaksanakan acara ini sekaligus juga sebagai pendidikan politik bagi masyarakat, karena apa seperti yang kita ketahui memang malam ini temanya adalah ibu-ibu dan dalam perpolitikan Indonesia masih di bawah 30 persen,” ungkapnya.
Terlebih, dalam waktu dekat ini akan menghadapi pemilu, kekuatan daripada ibu-ibu ini sangat menentukan karena pemilu sukses apabila tingkat partisipasi masyarakat itu tinggi.
Apalagi para ibu-ibu di dalam keluarga ini sangat menentukan karena apabila ibu-ibu mengajak anggota keluarganya untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum kali ini.
“Kami optimis, pemilu kita dapat berhasil dengan indikatornya adalah tingkat partisipasi masyarakat yang meningkat,” tandas Donal.
Disamping itu Sekda Radmida Dawam menyampaikan, dirinya bersama Sapriansyah Dosen STIH Pertiba yang merupakan salah satu narasumber juga dalam kegiatan bujang begagil the power of emek-emak.
“Temanya bagaimana memberikan pemahaman kepada ibu-ibu, kepada perempuan bagaimana pentingnya menggali potensi diri untuk melaksanakan ikut tidak hanya dijadikan objek saja tapi harus subjek juga,” tuturnya
Menurutnya, perempuan juga memiliki potensi yang sama, kemampuan milenial yang sama juga dengan laki-laki. “Jadi, mari kita pergunakan dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Dimana untuk dunia politik, perempuan juga memiliki kuota yaitu 30 persen, jadi saya berharap partai politik juga memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan bersama laki-laki untuk menjadi calon-calon anggota DPR atau DPRD Kota Pangkalpinang.
Radmida juga menyampaikan kalau perempuan juga bisa berperan domistik dan berperan publik, dalam domistik misalnya di dalam rumah, tetapi bisa juga publik di luar rumah.
“Tetapi, kalau misalnya perempuan mau berperan dikeduanya, memang beban yang sangat berat tetapi kalau itu dimusyawarahkan bersama-sama, insyaallah akan terlaksana dengan sebaik-baiknya,” tandas Radmida. (Siska)