Post Views: 1,571
BABEL,
RADARBAHTERA.COM – Penetapan alur pelayaran yang aman bagi masyarakat maritim khususnya Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggunakan alur pelayaran ambang luar sampai ke Pelabuhan Pangkalbalam dan Pelabuhan Belinyu dengan ketetapan Menteri Perhubungan, sangat penting.
Hal ini sepenuhnya disadari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov. Babel). Untuk itu, Wakil Gubernur (Wagub) Babel, Abdul Fatah menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Tindak Lanjut Hasil Survei Mandiri Alur Pelayaran Pelabuhan Pangkal Balam dan Alur Pelayaran Pelabuhan Belinyu oleh Tim Survei Distrik Navigasi Kelas 1 Palembang di Ruang Rapat Pasir Padi Kantor Gubernur Babel, Selasa (24/08/2021), dengan prokes ketat.
“Sebagai provinsi kepulauan, hampir 80 persen wilayah Babel adalah laut dan 20 persen darat dengan dua pulau besar dan ratusan pulau kecil di sekitarnya. Hal ini membuat kehadiran sarana dan prasarana pelabuhan menjadi mutlak diperlukan guna menunjang pertumbuhan ekonomi melalui aksesibilitas arus masuk dan keluar,” ungkap wagub saat memberikan sambutan.
Letak wilayah Babel yang berbatasan dengan wilayah perairan dan berada pada poros tengah jalur lalu lintas Pulau Sumatera dan Selat Karimata yang merupakan jalur perdagangan internasional, menjadikan Kepulauan Bangka Belitung secara geografis sebagai wilayah yang strategis untuk bidang pelayaran dan perdagangan jalur laut ke negara lain.
Dilanjutkannya, FGD ini berfokus pada keberadaan dua pelabuhan, yaitu Pelabuhan Pangkalbalam dan Belinyu karena kedua pelabuhan itu merupakan objek vital bagi daerah sebagai pintu masuk utama dan pelabuhan pengumpul di Kepulauan Bangka Belitung.
Sementara itu, Kepala Distrik Navigasi 1 Palembang, Muhammad Anto Julianto mengatakan, bahwa penetapan alur pelayaran yg aman bagi masyarakat yakni Pelabuhan Pangkalbalam dan Pelabuhan Belinyu menjadi program yang telah direncanakan sejak tahun 2020 melalui proses survei oleh tim yang diturunkan selama lebih dari satu bulan di Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan survei mandiri alur pelayaran dilakukan di area perairan Pelabuhan Pangkalbalam dan Belinyu yang merupakan wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas 1 Palembang.
Ditambahkan Kepala Bidang Dinsnav Kelas I Palembang, Rusdi Effendi selaku ketua pelaksana, bahwa alur pelayaran masuk pelabuhan Pangkalbalam dan Belinyu merupakan alur pelayaran yang ke II dan III yang akan ditetapkan, disamping alur pelabuhan Tanjung Batu yang telah masuk dalam proses penetapan.
“Dengan demikian, alur pelabuhan yang telah dilakukan survey oseanografi di alur pelayaran Babel sebanyak 3 alur dari 66 alur pelayaran yang ada di Kepulauan Bangka Belitung,” paparnya.
Selain itu dirinya juga memaparkan, narasumber yang hadir dalam FGD di antaranya adalah Direktorat Kenavigasian, Direktorat Kepelabuhanan, Pusdishidrosal TNI Al, dan Distrik Navigasi Kelas 1 Palembang. FGF dihadiri oleh 33 orang utusan dari 45 instansi serta stakeholder terkait. (RN/Diskominfo/RB)