Pemkot Pangkalpinang Gelar Acara Peringatan Hari Ibu Ke-95

Pemkot Pangkalpinang Gelar Penyuluhan Pencegahan Tindak Pidana Korupsi 
Desember 12, 2023
Jelang Nataru, Pemkot Pangkalpinang Sidak Ketersediaan Bahan Pokok
Desember 13, 2023
BABEL, RADARBAHTERA.COM – Pemkot Pangkalpinang Gelar Acara Peringatan Hari Ibu Ke-95 Tahun 2023, di Ruang OR Kantor Walikota Pangkalpinang, Rabu (13/12/2023). Mengusung Tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”.
 
Pj Walikota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan mengatakan, kebetulan Hari Ibu jatuh pada tanggal 22 Desember dan itu bertepatan dengan ulang tahunnya Mami saya.
 
“Jadi setiap hari ibu saya selalu mengingat orang tua saya karena ulang tahunnya bertepatan dengan Hari Ibu,” ucapnya.
 
Ia menyebut dengan adanya Hari Ibu, kita perempuan bisa berdaya, bisa melakukan pekerjaan apa saja dan bisa duduk ditampuk pemerintahan dimana saja.
 
“Bahkan Presiden RI juga pernah di duduki oleh perempuan,” ungkapnya.
 
Ia juga mengatakan bahwa masih ada di negara lain perempuan tidak berdaya, tidak mempunyai hak suara, tetapi di Indonesia sungguh sangat luar biasa sekali peran seorang perempuan.
 
“Ia berpesan walaupun para Ibu-Ibu bisa duduk di pemerintahan tetapi tetap melakukan tugasnya multi talking baik di keluarga maupun dalam berorganisasi,” ujarnya.
 
Sementara itu, Zumalia selaku Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pangkalpinang memaparkan tentang Hari Ibu.
 
Dikatakannya pada tahun 1929 Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI) berganti nama menjadi Perikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII).
 
Kemudian pada tahun 1935 diadakan kongres Perempuan Indonesia II di jakarta.
 
“Kongres tersebut disamping berhasil membentuk Badan Kongres perempuan Indonesia, juga menetapkan fungsi utama perempuan Indonesia sebagai Ibu bangsa,” jelas Zumalia.
 
“Diantaranya berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan tebal rasa kebangsaannya,” tambahnya.
 
Kemudian Ia juga menjelaskan bahwa Hari Ibu diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai Ibu.
 
Tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan istri, maupun sebagai warga Negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa.
 
“Serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakkan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan Nasional,” tandasnya. (Siska/RB)
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *