BABEL, RADARBAHTERA.COM – Kendati baru dibuka untuk umum sejak tiga bulan belakangan ini, namun objek wisata Danau Pading yang beralamat di Dusun Sadap, Desa Perlang, Kecamatan Lubukbesar, Bangka Tengah (Bateng) cukup menjadi pusat perhatian bagi wisatawan lokal. Hanya saja, objek wisata ini masih dalam tahap pengembangan dan butuh uluran tangan Pemda hingga investor yang jeli melihat peluang usaha.
Dikatakan Jaya, pengelola wisata Danau Pading, untuk menuju lokasi wisata jarak tempuh dari Kota Koba menuju arah Dusun Sadap sekitar 35km atau skitar 35 menit dengan berkendara sepeda motor atau mobil.
“Untuk akses jalan yang dilalui dari Koba menuju Dusun Sadap sudah beraspal, hanya saja dari jalan menuju lokasi yang berjarak kurang lebih 150 meter akses jalannya belum diaspal. Dan dari simpang Sadap sebelum SPBU Perlang, untuk mempermudah pengunjung, kami sudah buat rute petunjuk jalan menuju lokasi wisata ini,” katanya kepada Radarbahtera.com, Minggu sore (14/02/2021).
Masih katanya, pada objek wisata ini yang jadi pemikat wisatawan adalah Danau atau dikenal dengan Danau Pading yang jernih berdiameter 200×300 meter ini dengan latar belakangnya perbukitan.
“Ada spot selfie juga, ada juga perahu dayung atau kayak bermuatan dua orang yang disewakan Rp20ribu saja, ada juga spedboad bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi keliling danau dengan tarif Rp.5ribu saja perorang anak-anak dan Rp.10ribu untuk dewasa, pastinya kami mewajibkan pengunjung memakai baju pelampung yang telah disediakan gratis,” katanya.
Diungkapkannya, lonjakan pengunjung di wisata ini terjadi pada akhir pekan yang bisa terlihat dari lokasi tempat penitipan kendaraan baik sepeda motor atau mobil hingga rombongan yang menyewa bus.
“Kalau akhir pekan, biasanya lebih dari 100 mobil pengujung memadati lokasi penitipan kendaraan kadang ada juga bus, sementara sepeda bisa mencapai 400 lebih. Untuk pengunjung sendiri, saat ini masih lokal dari berbagai penjuru Pulau Bangka,” katanya seraya tetap mewajibkan para pengunjung menerapkan protokol kesehatan.
Wisata ini, kata Jaya, pertamakali dikembangkan saat dirinya melihat potensi alam dan keindahan danau Pading yang jernih. Namun diharapkannya, ada perhatian Pemerintah Daerah untuk membantu pengembangan. Atau bahkan, pihaknya juga menyambut dengan tangan terbuka kepada investor yang berkeinginan berinvestasi untuk pengembangan objek wisata ini.
“Karena objek wisata ini masih tahap pengembangan, sampai dengan saat ini kami masih menggratiskan pengunjung yang datang atau tidak memungut karcis masuk. Ya, hitung-hitung mempromosikan potensi daerah. Semoga juga nantinya, ada perhatian Pemerintah Daerah atau lirikan tajam investor untuk pengembangan wisata ini, karena mengingat ini sbg sumber daya ekonomi dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah hingga menggeliatkan perekonomian masyarakat sekitarnya dari sektor pariwisata dan pasca tambang,” katanya.
Sementara itu ditambahkan Sekretaris Pengelola Wisata Danau Pading, Wendi, total keseluruhan luas wilayah wisata ini kurang lebih 23 hektar yang memberdayakan 27 anggota pengurus wisata dari pemuda setempat.
“Pengelolaan lokasi wisata Danau Pading saat ini siap diperdeskan. Selain itu, objek wisata yang masih tahap pengembangan ini tentunya butuh saran, masukan, hingga bantuan dari pemerintah atau investor yang jeli menangkap potensi ini sebagai peluang,” ungkapnya.
Sedangkan Dewi (18) mengungkapkan, jika dirinya bersama teman dan saudara sangat menikmati suasana dan pemandangan di objek wisata Danau Pading ini, sembari berselfie ria, naik spedboad atau bersantai-santai di sore hari tanpa harus mengeluarkan budget besar.
“Berkunjung di wisata ini di sore hari lebih sejuk ditambah pemandangan yang indah, saya juga berencana untuk camping bersama teman karena tempat ini memiliki lokasi yang cocok,” tandas Dewi. (Andrian)