Masyarakat Rambak Akan Miliki Aula Majelis Taklim
Gubernur Babel Dukung Perluasan Masjid Sirotul Mustaqim Bukit Layang
Februari 26, 2021
PD XXIX FKPPI Babel Segera Jadwalkan Audiensi Forkopimda
Februari 27, 2021BABEL, RADARBAHTERA.COM – Berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 100 meter dari Masjid Al-Muhajirin, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman meletakkan batu pertama untuk pembangunan Aula Majelis Taklim Nurul Anwar Cholil, Jumat (26/02/21).
Peletakan batu pertama tersebut menjadi wujud Gubernur Erzaldi mendukung masyarakat untuk dapat menggali ilmu melalui majelis taklim. Dengan pembangunan majelis tersebut, gubernur berharap guru-guru yang menyampaikan ilmu kepada masyarakat dapat memberikan motivasi yang dapat memperkuat silaturahmi.
Bang ER mengungkapkan, ilmu yang didapat melalui majelis taklim diharapkan tidak hanya untuk belajar agama, namun juga dapat mengembangkan dan menguatkan ekonomi umat melalui ekonomi syariah yang merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islami.
“Diharapkan melalui majelis, masyarakat tidak hanya mempelajari agama saja, namun juga dapat mempelajari ekonomi syariah yang berguna bagi masyarakat kita,” ujarnya.
Dalam rencana pembangunan aula Majelis Taklim Nurul Anwar Cholil, Ustaz H Abdul Aziz selaku Ketua Masjid Al-Muhajirin menjelaskan bahwa, pembangunan majelis taklim ini mendorong masyarakat dapat mempelajari agama Islam lebih baik lagi.
Selain bertujuan untuk membentuk masyarakat, diharapkan kampung tersebut mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
“Agar masyarakat menjadi lebih agamis, berakhlakul kharimah, membangun masyarakat beriman dan bertaqwa, sehingga kampung ini mendapatkan keberkahan,” ujar Abdul Azis.
Dijelaskan oleh Ustaz Abdul Azis, rencana bangunan majelis akan dibangun bertingkat dua di lahan seluas 17×9 meter. Dengan ruangan bawah dimanfaatkan sebagai aula dan juga tempat belajar mengajar. Sedangkan di bagian belakang akan dibangun sebuah kamar untuk tenaga bantu pengajar pondok pesantren yang berasal dari Jawa Timur.
“Untuk tenaga bantu pengajar, pada tahun ini ada satu. Insya Allah tahun depan akan ada tambahan dua orang,” tutupnya. (RN/Diskominfo/RB)
