Post Views: 5,070
Oleh Yudi Sapriyanto, S.Pd
(Kepala Sekolah SMPN 1 Simpang Rimba)
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter. Pendidikan karakter dan budi pekerti memang harus diterapkan pada setiap anak sejak dini. Pendidikan karakter kepada peserta didik harus dibangun dari minat, gemar dan kebiasaan positif peserta didik.
Membangun pondasi awal anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi insan yang beriman dan berakhlak mulia serta mempunyai kecerdasan bukan hanya akademik saja melainkan juga kecerdasan emosionalnya.
Dengan adanya pendidikan karakter dan budi pekerti ini diharapkan menjadi bagian kepribadian peserta didik menempatkan diri kepada siapa dan dimana mereka berada, serta mampu menghargai dan berperilaku dengan orang lain secara baik.
Salah satu bentuk upaya penanaman pendidikan karakter dan budi pekerti dilingkungan sekolah yaitu dengan menerapkan budaya 5S. Apa itu budaya 5S? Budaya 5S adalah, senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Berikut akan kita ulas hal-hal yang terkait dengan budaya 5S.
Pengertian 5S:
SENYUM
Senyum merupakan ibadah, biasanya seseorang tersenyum karena mereka sedang bahagia, senang gembira suka dan sebagainya. Senyuman menambah manisnya wajah, menyembuhkan penyakit, perekat tali persaudaraan dan biasa jadi sarana tercapainya perdamaian. Dalam memberikan senyum pada raut wajah serta bibir ketika berjumpa dengan orang lain agar orang lain merasa nyaman ketika berjumpa.
SALAM
Dalam islam diajarkan salam berupa “Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarokatuh” yang artinya salam sejahtera, rahmat Allah dan berkat-Nya atas kamu. Salam juga merupakan bentuk pernyataan hormat. Jika seseorang memberi salam kepada orang lain berarti seorang itu bersikap hormat kepada orang yang dia beri salam. Dalam memberikan salam ketika bertemu dengan orang lain akan memberikan sambutan hangat dan keakraban.
SAPA
Menyapa identik dengan menegur, menyapa bisa berarti mengajak seorang untuk mengobrol. menyapa bisa memudahkan siapa saja untuk bisa lebih akrab, saling kontak, dan berkomunikasi. Dengan memberikan sapa akan membuat suasana menjadi cair dan akrab.
SOPAN
Sopan adalah perilaku yang menjunjung tinggi niai-nilai menghormati, menghargai tidak sombong dan berakhlak mulia. perwujudan sikap sopan dalam budaya melayu, diantaranya dengan menggunakan bahasa yang sopan (menggunakan adab bergaul ketika berbicara dengan yang lebih tua), dan tidak memiliki sifat yang sombong. Sopan dalam tampilan, berpakaian, ketika lewat, berbicara dan berinteraksi dengan orang lain.
SANTUN
Santun memiliki pengertian halus dan baik (tingkah lakunya). seseorang yang memiliki sikap santun akan mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri untuk sebuah kebaikan. inti dari sikap santun adalah berperilaku sesuai aturan dan tataran norma yang ada. Santun merupakan tindakan, kata atau gerakan untuk menghargai orang lain.
Nilai Karakter dalam Budaya 5S
Membudayakan 5S akan menguatkan dan meningkatkan nilai hidup positif, di antaranya:
Nilai Toleransi, yakni sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai dan menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan untuk menumbuhkan kerukunan antar sesama.
Kemudian peduli sosial. Adalah minat atau ketertarikan untuk membantu orang lain dalam hal kebaikan.
Selanjutnya cinta damai. Adalah sikap, perkataan, atau tindakan yang menyebabkan orang lain senang dan nyaman atas kehadiran kita.
Manfaat Menerapkan Budaya 5S
Mengembangkan budaya 5 S dapat menguatkan kepribadian baik peserta didik, peserta didik akan mempunyai rasa hormat dan memiliki belas kasih, suka menolong sehingga akan tercipta lingkungan sekolah yang nyaman, harmonis dan damai antar semua antar warga sekolah.
• Dengan senyum perserta didik diharapkan merasa lebih damai, senang dan gembira berada di lingkungan sekolah.
• Dengan memberi salam akan mempererat tali peraudaraan antar warga sekolah. ketika mengucapkan salam dengan ikhlas suasana lingkungan sekolah akan menjadi cair dan akan merasa semua bersaudara.
• Dengan menyapa akan dapat memudahkan siapa saja untuk saling akrab, mudah bergaul, saling kontak dan berinteraksi.
• Dengan sopan dan santun peserta didik akan lebih percaya diri dan bertanggung jawab.
Menjadi peserta didik yang berkarakter, salah satunya adalah peserta didik yang sudah terbiasa menerapkan 5 S. Budaya 5 S merupakan salah satu cara untuk menanamkan pendidikan karakter.
Apabila semua warga sekolah menerapkan budaya 5S dalam keseharian mereka maka hal itu akan menjadikan semua warga sekolah berkepribadian baik.
Jika 5S diterapkan dalam konteks sekolah maka warga sekolah terutama peserta didik akan belajar bagaiaman menghormati satu sama lain dan memiliki belas kasih, suka menolong selain itu akan terjalin tali silaturahiman antar warga sekolah dengan baik.
Selebihnya prestasi akan semakin baik sejalan dengan peserta didik menjadi beradab dan berkarakter beriman dan berakhlaq mulia. Siapkah? (*)