BABEL, RADARBAHTERA.COM – Pranata Humas Direktorat Tata Kelola dan Kemintraan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI, Helmi Hafid mengapresiasi pengurus PWI Bangka Selatan berinisiasi menjadi mitra dalam pengembangan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Bangka Selatan.
Hanya saja, Helmi mengingatkan PWI sebagai organisasi profesi tidak bisa membentuk KIM secara langsung. Namun, jika fungsinya sebagai mitra kominfo di daerah untuk mengembangkan KIM di wilayahnya, itu sah-sah saja.
“Kalau PWI yang membentuknya tentu tidak bisa. Namun jika PWI sebagai mitra kominfo, ikut membantu mengembangkan KIM di wilayahnya itu boleh-boleh saja,” kata Helmi didampingi Nurul Hidayah Putri, Analis Kebijakan Ahli Muda saat menerima audensi di Gedung IKP Kemenkominfo, Senin (20/02/2024).
Di sisi lain, Kabid IKP Kominfo Basel, Defi Ahmad Batuah yang mendampingi pengurus PWI dan Wartawan Basel mengungkapkan audensi ini bertujuan untuk belajar pengembangan KIM di Basel khususnya.
“Kita ingin mengembangkan KIM di Basel dan rencananya Kominfo mengajak teman-teman wartawan salah satunya PWI Basel sebagai mitra untuk megembangkan KIM di 50 desa di Basel. KIM ini merupakan arus utama informasi di desa, mengembangkan informasi potensi desa sehingga bisa diakses secara luas melalui wesite atau portal desa,” kata Defi.
Menurutnya, KIM sendiri sudah didukung langsung oleh Kemenkominfo RI dengan menyediakan platform digital berbasis website yang dapat diakses melalui kim.id
Setiap kominfo kabupaten/kota, lanjut Defi, sudah disediakan akun administrator untuk mengelola KIM di tiap-tiap daerah
“Jadi, kami Diskominfo Basel merupakan admin kabupatennya KIM,” jelasnya
Kata Defi, nantinya desa/komunitas mengajukan surat ke Diskominfo lalu akan dibuatkan akun website masing-masing KIM.
“Sedangkan untuk pengembangan isi atau konten, kami berencana mengajak teman-teman wartawan salah satunya PWI Basel untuk membantu mengembangkannya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PWI Basel Dedy Irawan dalam diskusi tersebut mengatakan, pihaknya saat ini sudah membina kelompok literasi pelajar se-Basel.
Untuk mengembangkan KIM di masing-masing desa, nantinya kata Dedy, para penulis-penulis muda tersebut dapat diberdayakan untuk mengembangkan KIM di berbagai sektor seperti pariwisata, UMKM serta lainnya.
Kabid IKP menambahkan, hasil audensi dengan Direktorat Tata Kelola dan Kemintraan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI akan dibahas lebih lanjut di tingkat kabupaten melibatkan Apdesi Basel.
“Pengembangan KIM di desa tentu akan melibatkan Apdesi Basel. Kita akan bahas lebih lanjut bagaimana pembentukan KIM di masing-masing desa serta pendampingan pengembangan konten portali tiap-tiap desa,” tutup Defi. (*/Neng)