KMNU Unsri MSDI OI Bina Masyarakat Sungai Rambutan

Hindari Lobang Jalan Desa Kulur, Pengendara Motor Kharisma Tewas Ditabrak Mobil Sampah
Oktober 8, 2021
Tanjidor, Kesenian Tradisional Mulai Terlupakan
Oktober 10, 2021
SUMSEL, RADARBAHTERA.COM – Keluarga Mahasiswa Nahdlotul Ulama (KMNU)  adalah organisasi Kemahasiswaan yang bergerak dibidang Sosial Agama dan Majelis Silaturahim Dakwah Islam Ogan Ilir (MSDI OI), bergerak dibidang Dakwah dan pemberdayaan ekonomi umat, belum lama ini melakukan pembinaan bagi masyarakat Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara.
 
Dua organisasi bersatu padu membina umat. KMNU Unsri dan MSDI OI memiliki visi dan misi sama yaitu, dalam mewujudkan kemaslahatan umat tidak hanya melakukan dakwah di kampus atau di masjid, mushola dan kesempatan lainnya, tetapi juga turut berkontribusi dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat secara langsung agar dapat memberikan kebermanfaatan lebih luas dan lebih nyata. 
 
Salah satunya seperti yang dilakukan KMNU Unsri bekerjasama dengan MSDI OI sekaligus dalam rangka Harlah KMNU yang ke 6 tanggal 4 Oktober 2021 melakukan pembinaan ke masyarakat transmigrasi Desa Sungai Rambutan.
 
Pembinaan meliputi Pembentukan Sentra Produksi Karet pekat di KTM transmigrasidi Kantor UPTD Pengelola Kota Terpadu Mandiri (KTM) Pemukiman Transmigrasi Sungai Rambutan-Parit Kecamatan Indralaya Utara, OI.
 
Ustadz Zainal Fanani MSi selaku Pembina KMNU Unsri mengatakan, bagi masyarakat yang berminat untuk menindak lanjuti  mendirikan usaha sentra produksi karet pekat, pihaknya bersedia mempasilitasihi segala sesuatunya hingga terbentuknya usaha ini.
 
Lebih lanjut Zainal Fanani, usaha getah karet pekat ini sangat menjanjikan dapat meningkatkan penghasilan yang lebih, karena harga penjualan betah karet pekat mencapai tiga kali lipat dari harga getah karet biasa. 
 
“Selain dari pada itu, usaha sentra produksi getah karet pekat, dapat juga diolah menjadi barang jadi, antara lain lem untuk industri kayu lapis, karet gelang dan busa padat untuk kursi atau jok mobil,” katanya.
 
Sementara itu Ketua KMNU, diwakili Bidang Pemberdayaan Masyarakat, seorang mahasiswa dari jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Unsri, Fajrul, sangat berterima kasih kepada masyarakat dan aparatur pemerintah yang telah mendukung kegiatan ini sehingga bisa terlaksana dengan baik.  
 
“KMNU Unsri siap membantu masyarakat apabila diperlukan termasuk bidang dakwah,” katanya.
 
Lebih lanjut, bahwa melalui kegiatan pelatihan masyarakat ini menjadi inspirasi dan gerak untuk cinta tanah air yang tertera dalam kalimat hubbul wathon minal iman. Cinta tanah air diwujudkan dengan kontribusi secara langsung kepada masyarakat dalam meningkatkan kreatifitas dan ekonomi yang akan berpengaruh kepada kemajuan negara dan ekonomi. “Semakin banyak masyarakat cerdas dan kreatif, maka semakin cepat pula Indonesia menjadi negara yang maju dan sejahtera,” kata Fajrul.
 
Mengamati manfaat positif dari usaha pemanfaatan getah karet dan minyak kelapa, Ketum MSDI OI, Ki. Abdul Gofar, memandang perlu adanya pihak pemerintah, baik tingkat desa, Kecamatan, Kabupaten bahkan Provinsi dapat memberikan perhatian, dengan mengalokasikan dana pembinaan dan permodalan bagi masyarakat untuk merealisasikan pelatiahan ini benar2 menjadi usaha kerajinan rumah tangga masyarakat. Sehingga menambah penghasilan ekonomi rumah tangga.
 
Kepala UPTD Pengelolaan KTM KIMSTRANS Sungai Rambutan-Parit, Rudi Amzar SP, menyambut baik kegiatan ini dan berharap masyarakat dapat menerapkannya sehingga akan muncul sentra produksi produk karet jadi di KTM Sungai Rambutan.
 
“Kita juga berharap, kegiatan ini jangan berhenti di sini tetapi ditingkatkan untuk bidang lain, misalnya penyediaan air bersih yang alat-alatnya saat ini sudah ada bantuan dari Jepang tetapi pemanfaatannya belum optimal,” ungkapnya.
 
Terpisah salah seorang peserta pelatihan, H Mughni yang juga petani karet mengatakan, setelah mengikuti pelatihan, sangat tertarik untuk membuka usaha bisnis pengelolaan getah karet pekat. Apa lagi melihat manfaat jual harganya yang berlipat dari jika hanya menjual getah karet biasa. 
 
“Lebih dari itu, dapat juga menciptakan lapangan pekerjaan di masyarakat, sehingga dapat membantu pemerintah menanggulangi pengangguran dan dekadensi moral,” tandas Mughni. (GMA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *