BABEL, RADARBAHTERA.COM – Kapal Motor (KM) Harapan Jaya 12 yang tenggelam di perairan Kepulauan Riau tanggal 19 Januari 2022 itu ternyata milik PT. Hasil Alam Samudera (HAS). Pihak keluarga Anak Buah Kapal (ABK) mengaku minim mendapatkan informasi terkait proses Evakuasi pencarian 11 ABK tersebut, dalam keadaan hidup atau meninggal dunia mereka tidak tahu.
Tim Basarnas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rido mengaku telah menghubungi Owner PT. HAS terkait penemuan 4 mayat di perairan Provinsi Kepulauan Babel. 1 mayat ditemukan di perairan Belinyu Kabupaten Bangka, 1 mayat di perairan Lepar Pongok Kabupaten Bangka Selatan dan 2 mayat lagi di pantai Tanjung Berikat Kabupaten Bangka Tengah.
“Sudah kita hubungi ownernya, dan diminta untuk mengecek mayat-mayat yang ditemukan ini ada hubungan atau tidak dengan tenggelamnya KM Harapan Jaya 12 di perairan Provinsi Kepulauan Riau tanggal 19 Januari 2022,” kata Rido belum lama ini.
“Kami juga dapat kabar ada beberapa mayat sudah dikubur oleh masyarakat setempat,” ujarnya.
Genjarnya media lokal mempublis penemuan mayat-mayat di perairan Provinsi Babel, justru beberapa orang perwakilan keluarga AKB KM Harapan Jaya 12 mengaku minim mendapatkan informasi termasuk dari pihak PT.HAS itu sendiri.
“Sejak ditemukan mayat pertama pada Kamis pekan lalu di perairan Belinyu, seterusnya kami minim dapatkan informasi dari berbagai pihak termasuk dari PT.HAS. Kami justru dapat informasi dari media lokal bahwa ada penemuan 3 mayat lainnya, dan sudah dikuburkan,” kata Syaefudin kepada awak media, Selasa (01/02/2022) melalui via WhatsApp.
Ia menyebut mayat yang ditemukan di Belinyu identitasnya sudah diketahui, yakni bernama Hengki dan sudah dimakamkan ke kampung halamannya Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat. Semua biaya pemulangan mayat ditanggung oleh PT.HAS.
“Masalah tanggung jawab, PT HAS telah bertanggungjawab,” ujarnya.
Menurut dia, selain Hengki, masih ada tiga kerabat lainnya yang belum ditemukan, yakni bernama Wahidin Nurzaeni, Wahyudin dan Dede Sukarno. Apakah ketiga mayat yang dikubur itu kerabatnya atau bukan, ia mengaku masih bingung mau berbuat apa.
“Rencananya tanggal 3 Februari 2022 ini, pihak keluarga ABK KM Harapan Jaya 12 akan menemui pihak Perusahaan guna mempertanyakan kabar ABK lainnya yang belum ditemukan. Kami masih bingung mau ngapain, hanya sebatas mencari-cari informasi,” ujarnya.
Ia mengatakan akan berembuk dengan keluarga lainnya, terkait informasi mayat yang sudah dikubur tanpa identitas di Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan. Keluarga ingin memastikan apakah benar, mayat itu korban tenggelamnya KM Harapan Jaya 12 atau bukan.
“Intinya kita mau mastiin dulu, mayat-mayat yang dikubur itu merupakan ABK KM Harapan Jaya 12 atau bukan. Jikapun benar, apakah mau dibawa pulang atau tidak nanti rembuk keluarga,” ungkapnya.
Mewakili keluarga ABK KM Harapan Jaya 12, Ia tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mengevakuasi penemuan beberapa mayat di perairan Provinsi Kepulauan Babel.
“Termasuk awak media yang memberikan informasi juga kami ucapkan terimakasih,” pungkasnya.
Akun Facebook Arfa Gunawan Malin Batuah juga mendapatkan informasi dari pemberitaan media lokal, ia mengaku kerabatnya bernama Alif Frandi juga menjadi ABK di KM Harapan Jaya 12 tersebut.
“Saudara saya baru bergabung satu bulan lalu,” ujarnya melalui Messenger, Selasa (01/02/2022).
Ia menyayangkan baru mendapatkan informasi setelah 9 hari KM Harapan Jaya 12 dinyatakan tenggelam saat berlayar menangkap ikan ke perairan Provinsi Kepulauan Riau.
“Yang disayangkan pihak keluarga baru tahu 9 hari pasca kejadian. Informasi terakhir keluarga diminta pihak perusahaan untuk datang ke Bandung,” pungkasnya.
Informasi yang didapat, sesuai Daftar ABK KM Harapan Jaya 12 dengan tanda selar GT.58 No.08/Bf, pemiliknya PT.HAS bertujuan Fishing Ground tersebut diawaki 11 ABK.
Mereka bernama, Dasuki (Nahkoda), Alan Maulana (Kepala Kamar Mesin), Rizal Gilang Ramadhan (Kelasi), Ricky Andrian Yusup, Alif Frandi, Tarmidi, Wahyudin, Dede Sukarno, Wahidin Nurzaeni, Wahyudin dan Hengki.
Daftar ABK itu diketahui oleh Syahbandar di Pelabuhan Perikanan, Tri Aspriadi serta pihak Kesehatan Pelabuhan Muara Baru Jakarta Utara, Sutri Agung yang juga ditanda tangani oleh Nahkoda KM Harapan Jaya 12, Dasuki di Jakarta tanggal 16 Desember 2021.
Kapolres Bangka Tengah, AKBP Moch Risya Mustario mempersilakan pihak keluarga maupun PT HAS menghubungi Polres Bangka Tengah terkait penemuan mayat tanpa identitas diwilayah hukumnya, yakni Pantai Tanjung Berikat Desa Batu Beriga Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Kita proaktif, kita akan layani dengan baik,” ujarnya.
Kedua Mayat itu cepat dikubur, menurut Risya telah membusuk. Mayat pertama ditemukan pada Jum’at (28/01/2022) dan mayat kedua pada Minggu (30/01/2022).
“Mudah-mudahan segera diketahui keluarganya,” harap AKBP Risya.
Sementara itu, PT HAS dalam upaya konfirmasi terkait tenggelamnya KM Harapan Jaya 12 di perairan Provinsi Kepulauan Riau dan mayat-mayat yang ditemukan di perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Ronie)