Post Views: 2,810
BABEL, RADARBAHTERA.COM – New Radio 93.1 FM melakukan dialog interaktif bersama Kades Perlang dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Perlang, yang mana dialog tersebut berlangsung di New Radio 93.1 FM, Koba, Jumat (27/01/2023).
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa KKN Desa Perlang menyampaikan, fokus pengabdian mereka bagaimana memanfaatkan Edutechnopreunership dalam mendukung product branding UMKM dan pemasarannya melalui marketplace yang berbasis digital di Desa Perlang.
Kades Perlang, Yani Basaroni mengatakan ada 10 mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung yang sedang melaksanakan KKN di desa Perlang saat ini.
“Tentunya, segala bentuk program yang mereka canangkan nantinya akan terus kita support, apalagi yang berkenaan dengan pemberdayaan masyarakat, harus kita dukung,” ujar Bung Roni sapaan akrab Kades Perlang kepada awak media.
Roni juga mengatakan, ada banyak potensi yang bisa dimanfaatkan dan perlu dikembangkan dari teman-teman mahasiswa ini di Desa Perlang, salah satunya adalah UMKM.
“UMKM di Desa Perlang ini ada banyak, namun kita tahu bahwa untuk produk branding masyarakat kita masih belum bisa diterapkan,” ungkapnya.
Kades Roni juga menyampaikan, terima kasih banyak kepada New Radio yang sudah memberikan kesempatan bisa bergabung di acara mereka.
“Jadi, kita berharap melalui mahasiswa yang menjalankan KKN ini bisa memberikan wadah untuk mereka, memberikan mereka ilmu serta pengetahuan bagaimana produk yang mereka jual bisa berkembang dan dikenal banyak orang,” harapnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswi Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Elisa Amanda mengatakan, Desa Perlang memiliki potensi SDM dan SDA yang unggul, hal itu menjadi alasan mereka untuk melakukan KKN di Desa Perlang.
“Ada banyak hal yang kita temui ketika melaksanakan tugas, dan menemukan suatu hal yang menjadi potensi untuk program kerja kami di Desa Perlang ini,” ungkapnya kepada awak media.
“Salah satunya yaitu pemberdayaan UMKM gula aren yang dibuat dengan ciri khas tersendiri oleh pelaku UMKM, namun permasalahan yang telah kami temukan pelaku UMKM mengalami kesulitan dalam branding produk dan pemasarannya,” imbuhnya.
Elisa juga akan menawarkan solusi kepada pelaku UMKM tersebut, melakukan pendampingan pembuatan brand dan proses pemasaran terhadap produk yang dikembangkan.
“Karena memang kondisi tersebut sejalan dengan tema dari kegiatan kami, dimana kami menawarkan solusi terhadap permasalahan mengenai UMKM ini di Desa Perlang,” ucapnya.
Menurut Elisa, dengan adanya pendampingan pembuatan brand dan proses pemasaran produk UMKM. Hal itu akan menambah wawasan masyarakat terhadap bagaimana pemasaran produk UMKM serta memperkenalkan produk tersebut kepada masyarakat luas tidak hanya dikenalkan oleh masyarakat lokal tetapi bisa dikenalkan oleh masyarakat luar.
“Maka dari itu program KKN tersebut bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan sentuhan ilmu dan teknologi, serta meningkatkan dan mengembangkan ekonomi lokal masyarakat melalui manajemen usaha dan strategi pemasaran pada pelaku UMKM yang ada di Desa Perlang, Kecamatan Lubukbesar, Kabupaten Bangka Tengah,” jelasnya.
Diungkapkan Elisa ada 3 poin yang menjadi target khusus dalam pengabdian mereka, antara lain; Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tehadap pembuatan brand pada produk UMKM.
Selanjutnya, untuk meningkatkan kemampuan strategi pemasaran pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memasarkan produk atau usaha yang fokus pada kualitas, kemasan, harga, dan saluran distribusi,
Kemudian, untuk meningkatkan pendapatan dan pengetahuan masyarakat pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengelola usaha agar tetap bertahan. (Rob/RB)