Kades Perlang Klarifikasi Terkait Undangan Acara Nasdem

Pemkot Pangkalpinang Rakor Bersama Tim Korsup KPK RI
Mei 25, 2023
Kasus Pencabulan Santri di OKI Disorot Tajam
Mei 25, 2023
BABEL, RADARBAHTERA.COM – Dahulunya, Kades Perlang, Yani Basaroni, pernah berpartisipasi menyelamatkan anak di bawah umur yang terdampar di Pare-Pare Sulawesi Selatan, makanya DPW Partai Nasdem Bangka Belitung mengundangnya hadir meresmikan gedung DPW Partai Nasdem di Kota Pangkalpinang.
 
Kepada awak media, Kamis (25/04/2023), Kades Roni mengungkapkan, ceritanya, pada tahun 2020 ada 2 anak asal Desa Perlang Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memondok di salah satu Pesantren Provinsi Kalimantan Timur. Lantaran tidak betah, mereka 2 orang anak di bawah umur saat itu berinisial AD (18) dan MY (18) melarikan diri (minggat) dari pondok pesantren tersebut.
 
Saat itu, Yani Basaroni menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Bangka Tengah dimintai tolong oleh keluarga kedua anak tersebut. Mereka minta bantu proses pemulangan anak itu dari Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
 
Yani Basaroni yang biasa disapa Bung Roni menghubungi H Ibnu Saleh (Alm) yang menjabat sebagai Bupati sekaligus Ketua DPD Partai Nasdem Bangka Tengah saat itu. Ia berkonsultasi terkait dua anak yang informasi awalnya “Minggat” dari salah satu Pondok Pesantren di Kalimantan Timur.
 
Ibnu Saleh (Alm) menghubungi Sekretaris DPW Nasdem Babel, Iman terkait hal ini, lalu Iman menghubungi kader Nasdem yang ada di Sulawesi Selatan. Karena saat itu, salah satu dari mereka, yakni AD sudah pulang di antar oleh salah seorang petugas keamanan pelabuhan di Kalimantan Timur ke Bandara, Roni berhubungan intens dengan petugas keamanan tersebut.
 
“Kita kirim fotocopy Kartu Keluarga melalui WA untuk pembelian tiket saat itu ke petugas keamanan tersebut. AD pun pulang, dibantu oleh petugas keamanan pelabuhan, dan yang menjemput ke Bandara Depati Amir Pangkalpinang Bangka Belitung, saat itu saya sendiri,” ujar Roni.
 
Setelah Aidil pulang, Roni berupaya mencari keberadaan MY, yang kata AD mengikuti Kapal Kayu dari Pelabuhan tersebut. Aidil tidak ikut moya, dia tetap menghubungi Roni dan keluarga di Desa Perlang untuk proses pulang dari Kalimantan Timur.
 
“Berselang satu bulan, saya ditelpon moya menggunakan salah satu HP warga Pare-Pare. MY bercerita dia ingin pulang, dan disana dia bekerja serabutan untuk bertahan hidup,” cerita Ronie.
 
Roniepun mengasih kabar kepada Bupati Ibnu Saleh, lalu Ibnu Saleh menghubungi Pak Iman dan Pak Iman menghubungi Pak Syaharudin Alrif selaku Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
 
Oleh Bapak Syaharudin Alrif, akhirnya Moya yang saat itu berada di Pare-Pare dijemput langsung dan dibawa ke Makasar. Moya sempat menginap di rumah Syahrudin Alrif, lalu berhubungan langsung ke Pak Iman dan Pak Iman menghubungi Bupati Ibnu Saleh serta saya untuk jadwal pemulangan anak yang sempat terdampar di Pare-Pare.
 
Akhirnya MY pulang berkat kebaikan dari bapak Syahrudin Alrif. Di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Ronie kembali menjemput MY lalu dijamu makan oleh H Ibnu Saleh (Alm) di Rumah Dinas Bupati Bateng saat itu bulan Agustus tahun 2020.
 
“MY bercerita tentang pengalamannya sekita 3 bulan di Kalimantan dan Pare-Pare. Setelah itu, MY anak di bawah umur itupun pulang ke rumahnya di Desa Perlang Kecamatan Lubuk Besar,” ujar Ronie.
 
Kaitannya dengan kedatangan Ronie yang sekarang menjabat sebagai Kades Perlang ke peresmian Gedung Baru Kantor DPW Nasdem Babel, karena ia diundang resmi oleh Partai Nasdem. Karena tema yang diangkat adalah Terimakasih Nasdem, dan pemberian penghargaan terhadap tokoh-tokoh yang berjasa di Babel maka iapun diminta hadir.
 
“Benar saya hadir saat itu. Dan suasana saat itu haru sekali, karena mengingat perjuangan kader Nasdem terhadap anak di bawah umur yang terlantar di Pare-Pare saat itu. Terus terang saya sempat meneteskan air mata, karena perjuangan memulangkan anak di bawah umur begitu mengesankan karena melibatkan banyak orang baik,” ujar Roni.
 
Di acara itu, MY dipertemukan langsung dengan Syahrudin Alrif, harupun semakin pecah. Roni diminta maju untuk mendampingi anak tersebut di atas panggung, dan diminta menyampaikan sepatah dua patah kata.
 
“Saya menjelaskan dipanggung itu, bahwa saya dulunya merupakan kader Nasdem mungkin vidio disalah satu media lokal masih menyimpan. Dan menceritakan sedikit perjuangan dulunya, lalu saya mengucapkan terimakasih Nasdem karena telah menolong warga saya. Kata-kata saya spontan, dan bawaannya haru. Tidak ada saya orasi ataupun deklarasi hingga ajakan,” ungkapnya.
 
Roni mengaku tidak ada menggunakan atribut partai, namun saat itu salah satu panitia memasangkan pin atau tanda dengan tulisan terimakasih Nasdem tidak mencantumkan nomor urut hanya logo partai saja.
 
“Saya sempat tanya, ini apa pak. Ini akses untuk masuk ke gedung saat makan siang, karena yang masuk gedung peresmian mereka yang hanya menggunakan pin atau tanda itu saja. Saya berfikir positif saja, karena tidak mungkin saya membiarkan anak ini datang tidak makan siang,” ulasnya.
 
Roni menjelaskan niat saya tidak lain untuk mendampingi anak ini bertemu dengan orang yang membantunya dulu. Tidak ada unsur lainnya. Namun jika dikatakan perbuatan saya ini salah, saya memohon maaf kepada publik ataupun pihak-pihak yang merasa dirugikan.
 
“Kalau perbuatan saya menemukan orang baik dengan warga saya ini salah, saya mohon maaf,” ulas Roni.
 
Inipun menjadi pelajaran bagi Ronie, agar kedepannya lebih berhati-hati dalam bersikap.
 
“Mungkin ini pelajaran bagi saya, dan rekan-rekan lainnya yang ada di Bangka Belitung,” ujarnya.
 
Rabu (24/05/2023) sekira pukul 15.30 WIB, Roni telah mengklarifikasi hal ini ke Bawaslu Bangka Tengah secara resmi, dan sebelumnya telah diskusi dengan Bawaslu Provinsi Babel.
 
“Saya akan mengikuti prosesnya, dan mengklarifikasi semua apa adanya,” ungkap Ronie. (Yan/RB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *