BABEL, RADARBAHTERA.COM – Wakil Bupati (wabup) Bangka Selatan Debby Vita Dewi menghadiri sekaligus membuka Musyawarah Daerah (Musda) IV tahun 2024 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangka Selatan di Gedung Serbaguna Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Sabtu (20/01/2024).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni Kapolres Bangka Selatan AKBP Trihanto Nugroho, Dandim 0432/Bangka Selatan Letkol Inf Gani Rachman, Kepala Kemenag Bangka Selatan H. Jamaluddin, anggota MUI dan seluruh Ketua Organisasi Keagamaan beserta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutanya, Wabup Debby menyampaikan bahwa MUI adalah rumah besar umat Islam yang di harapkan dapat menyelesaikan permasalah umat sekaligus berperan sebagai penyejuk umat sehingga kehidupan umat beragama kondusif, aman dan damai.
“Semoga pemerintah beserta para ulama dapat maju seiring sejalan dalam menciptakan rasa nyaman, serta keamanan, ketertiban dan kondusifitas di masyarakat,” ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Bunda Debby ini berharap, kegiatan Musda IV MUI Kabupaten Bangka Selatan tahun 2024 ini dapat terpilih ketua dan pengurus MUI yang terbaik dari yang paling baik.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Bangka selatan berharap pemilihan ini bisa dilaksanakan dengan demokrasi, musyawarah dan mufakat. Kami percaya para sesepuh ini dapat memberikan contoh bagi kami dalam memilih, sehingga dapat memilih yang terbaik dari yang paling baik,” ungkap bunda Debby.
“Selain itu, tentu kami berharap pengurus yang baru nanti dapat berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” tambahnya.
Dengan terselenggaranya Musda IV MUI Kabupaten Bangka Selatan Wabup Debby menyampaikan 4 poin kepada MUI. Pertama, sebagai wadah musyawarah para cendekiawan muslim untuk membahas dan memutuskan berbagai agenda MUI untuk umat dan bangsa dengan inti umat rukun Indonesia maju.
Kedua, wadah ini bisa digunakan sebagai forum konsolidasi dalam memperkuat peran dan sumbangsih MUI dalam kehidupan keagamaan dan kemasyarakatan serta kebangsaan. Ketiga, menjadi forum penyerapan aspirasi umat Islam dan respon ulama mengenai masalah-masalah yang ada.
Keempat, menjadi forum silaturahmi antara komponen umat dalam rangka meningkatkan partisipasi umat. (Neneng)