BABEL, RADARBAHTERA.COM – Operasi pasar beras murah di Kabupaten Bangka Selatan yang di gelar di Himpang 5 Habang Toboali pada Rabu pagi (28/02/2024) menuai protes masyarakat dari kalangan emak-emak.
Para emak-emak ini kecewa dan merasa kena “prank”. Dikarenakan, jadwal pelaksanaan tidak sesuai alias jadwal dibuka panitia lebih awal dari jadwal yang tertera di brosur yang di sebar oleh Pemerintah di media sosial.
Tak ayal ratusan emak-emak harus putar balik gagal mengharapkan beras murah karena sudah habis terjual. Pemerintah mengklaim ludes dalam hitungan menit saja.
Faktanya, operasi pasar murah yang mengatasnamakan Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG), ternyata pemerintah hanya sekedar panitia pelaksana.
Operasi pasar murah yang di gadang-gadang dalam rangka menahan laju inflasi dan menjelang ramadhan seperti yang tertera dalam brosur yang menampilkan foto Bupati dan Wakil Bupati itu, ternyata bukan berasal dari anggaran pemerintah.
“Operasi Pasar murah ini bukan anggaran pemerintah, di kami juga tidak ada anggarannya,” ujar Kepala Bidang Perdagangan DKUKMINDAG Bangka selatan, Era Fitrawati.
Ia menjelaskan, beras murah itu merupakan jualan distributor dengan harga di bawah standar pasar. Pelaksanaan didampingi dinas DKUKMINDAG.
“Kami mengajak distributor melaksanakan operasi pasar murah untuk membantu masyarakat dan kami mendampingi pelaksanaannya,” pungkas Era. (Neneng/*)