Post Views: 2,028
BABEL, RADARBAHTERA.COM – Merujuk Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) per Maret 2022, menunjukkan angka kemiskinan di Bangka Belitung terendah se-Indonesia dengan persentase 4,45% dari total populasi, yang terjadi karena dipengaruhi oleh fenomena sosial ekonomi di Bangka Belitung.
Untuk itu, pada momentum Hari Jadi ke-22 Babel, Penjabat (Pj) Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin didamping Sekretaris Daerah (Sekda) Naziarto, menggelar acara Ramah Tamah dengan Cendekiawan Bangka Belitung di Ruang Mahligai Rumah Dinas Gubernur, Air Itam, Pangkalpinang, Jumat (25/11/2022).
Ramah Tamah ini bertujuan mendapatkan masukan dari para cendekiawan tentang hal-hal yang harus atau perlu dipertimbangkan dalam program-program pembangunan Babel. Terutama tentang ekonomi dan sosial capital yang menjadi tema pertemuan ini.
Dalam pertemuan dibahas beberapa hal. Pertama, masukan kegiatan pembangunan untuk mendongkrak perekonomian Babel.
Kedua, kehidupan sosial, tentang bagaimana terus mempertahankan kohesi sosial serta ketentraman di kalangan masyarakat Babel. Dengan Esensi terus menjaga tali persaudaraan keluarga besar masyarakat Babel.
Dan ketiga, usulan untuk merumuskan SDM teknis yang perlu ditumbuh-kembangkan seperti insinyur, dokter, dan tenaga teknis lainnya.
“Pertemuan kita ini bukan rapat resmi, tetapi lebih kepada curah pendapat yang sifatnya cair dan mengalir. Pemerintah dalam hal ini sedang berusaha keras untuk melakukan hal-hal yang membawa kebaikan bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ujarnya.
“Yaitu, bagaimana caranya supaya provinsi kita ini semakin maju dan hebat sebagai provinsi yang berumur 22 tahun. Untuk menuju upaya kebaikan itu, saya memohon masukan bapak/ibu untuk kemudian kita kerjakan bersama-sama (sinergi),” tambahnya.
Dari diskusi ini Pj Gubernur mengatakan agar hasilnya nanti dapat segera terlaksana dan bukan hanya dibicarakan saja. Dirinya yakin, walaupun kegiatan ini baru dimulai, tapi akan membawa manfaat dan membuka pikiran kita untuk mencarikan jalan terbaik yang selaras dengan tujuan pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Turut memberikan masukan Rektor UBB Ibrahim, sebagai salah satu cendekiawan, mendukung penuh kegiatan ini dan berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala. Menurutnya, perlu adanya rumusan atau risalah yang dapat menjadi rekomendasi forum dan disampaikan kepada pemangku kepentingan (pemerintah daerah).
Sementara Yan Megawandi selalu moderator mengatakan, bahwa kegiatan ini baru pertama kali diadakan dan masih bersifat pemetaan. Sehingga, masih banyak terdapat kekurangan yang salah satunya adalah, daftar undangan yang masih sangat terbatas.
Untuk itu, dirinya meminta masukan dari para undangan agar dapat memberikan daftar nama-nama siapa saja yang dapat dilibatkan dan diundang dalam forum cendekiawan selanjutnya. Karena forum ini akan berkesinambungan sebagai wadah untuk meningkatkan kapasitas Bangka Belitung.
Adapun cendekia yang hadir sebagai tamu undangan terdiri dari berbagai unsur, diantaranya petinggi dari perguruan tinggi Bangka Belitung, akademisi, pimpinan organisasi profesi, pimpinan ikatan alumni beberapa perguruan tinggi besar di Indonesia, tokoh media, tokoh adat, tokoh-tokoh Bangka Belitung, unsur pejabat daerah, anggota dewan, politisi, presidium, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. (*/RB)