BABEL, RADARBAHTERA.COM – Bupati Bangka Tengah (Bateng) Yulianto Satin bersama Forkopimda Bateng hadiri pencanangan program vaksinasi Covid19 tahap dua (2) pada pejabat VVIP Daerah Kabupaten Bateng sekaligus dimulainya pelaksanaan vaksinasi Covid19 tahap satu (1) di Bateng, bertempat di RSUD Bateng, Senin pagi (01/02/2021).
Pada pencanangan tersebut, ditandai dengan penyuntikan vaksin Sinovac pertama kepada Bupati Yulianto kemudian dilanjutkan kepada para pimpinan daerah lainnya Ketua DPRD, Kapolres, Kajari Bateng, Ketua Pengadilan Koba, Danramil 413/Koba, Kepala Kemenag dan Sekda Bateng.
Setelah 30 menit berselang pasca penyuntikan vaksin Sinovac, para pejabat divaksin diantaranya Bupati Yulianto, Ketua Dewan Mehoa, Kapolres AKBP Slamet Ady Purnomo SIK, Sekda Bateng Drs Sugianto termasuk Kajari, Kepala Kemenag, Kepala PN Koba memberikan testimoni yang intinya vaksin Sinovac ini untuk kebaikan dan aman bagi kesehatan serta halal, sehingga masyarakat tidak perlu meragukan lagi demi mempercepat penuntasan wabah pandemi Covid19 ini.
Pada kesempatan itu pula, Bupati Yulianto Satin dalam sambutannya menyampaikan, diawal 2020 lalu dunia ditempatkan dengan merebaknya virus baru yakni Corona Virus jenis baru (Sars Cov 2) dan penyakitnya disebut corona virus disiase 2019 (Covid-19), sampai saat ini sudah puluhan negara telah terjangkit virus ini.
“Pemerintah Indonesia, telah menetapkan pandemi Covid-19 ini sebagai bencana non alam sejak diumumkannya kasus konfirmasi pertama pada Maret 2020 lalu yang menyebar hingga pedesaan. Sampai dengan 31 Januari 2021, sebanyak 1.078.314 kasus konfirmasi covid-19 telah dilaporkan di Indonesia dan tercatat sejumlah 29.998 orang meninggal,” katanya.
Masih katanya, berdasarkan data sampai 31 Januari 2021, angka kejadian kasus di Provinsi Bangka Belitung adalah 4667 orang terkonfirmasi Covid-19. “Khususnya di Kabupaten Bateng pada urutan ketiga setelah Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka dengan jumlah kasus sebanyak 694 orang terkonfirmasi Covid-19,” ungkapnya.
Maka dari itu, guna menekan angka peningkatan kasus Covid19, disampaikan Bupati Yulianto Satin, intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan saja, namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit yaitu melalui upaya vaksinasi.
“Upaya vaksinasi telah dilakukan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk mengembangkan vaksin yang ideal dalam pencegahan infeksi Sars-Cov-2 ini,” katanya.
Lanjutnya, vaksinasi Covid19 bertujuan untuk mengurangi transminsi atau penularan, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi. “Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah. Upaya pencegahan melalui pemberian program vaksinasi jika dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya apabila dibandingkan dengan upaya pengobatan,” katanya.
Masih katanya, vaksinasi Covid-19 sudah berlangsung selama 2 minggu tercatat hingga 27 Januari 2021 sebanyak 308.901 sumber daya manusia kesehatan telah divaksinasi Covid-19. Untuk bisa mencapai kekebalan kelompok, Pemerintah pusat menargetkan lebih dari 181 juta orang untuk divaksinasi hingga Maret 2022.
Tahap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilaksanakan dua tahap, tahap 1 dengan waktu pelaksanaan Januari-April 2021 dengan sasaran tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Selanjutnya, tahap 2, dengan waktu pelaksanaan Januari-April dengan sasaran petugas pelayanan publik yaitu TNI/Polri, aparat hukum, petugas pelayanan publik lainnya meliputi petugas di bandara, pelabuhan, stasiun, terminal, perbankan, PLN, PDAM, serta petugas lain yang terlibat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dan kelompok masyarakat usia lanjut 60 tahun keatas.
Untuk tahap 3, dengan waktu April 2021 hingga Maret 2022 dengan sasaran masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial dan ekonomi. Kemudian tahap 4, dengan waktu pelaksaan April 2021 hingga Maret 2022 dengan sasaran vaksinasi masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
“Untuk itu, perlu dukungan dari kita semua, peran lintas sektor, termasuk organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, tokoh masyarakat dan seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan vaksinasi covid-19,” tandas Bupati Yulianto Satin. (Andrian/Diskominfo/RB/ADV)