Post Views: 1,677
SUMSEL,
RADARBAHTERA.COM – Untuk mewajibkan anak-anak di Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang akan meneruskan pendidikan ke tingkat SMP, wajib bisa membaca kitab suci Alquran atau mengaji, maka Bupati OI Panca Wijaya Akbar bakal menerapkan Perbup untuk hal itu.
Hal itu dilatarbelakangi minat anak-anak, remaja, dan pemuda di Kabupaten OI. Yang secara kualitas dan kuantitas menurun jauh dalam mengikuti ajang kompetisi Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadits (MTQH). Padahal OI sendiri dikenal sebagai Kota Santri.
Menurut Bupati Panca, tidak banyak peserta yang mengikuti kompetisi seperti MTQH ini, karena disebabkan kualitas pendidikan agama kita menurun. Sehingga, anak-anak kita tidak berani tampil. “Ketidak beranian itu, dilatarbelakangi si anak karena tidak mempunyai kemampuan dalam bidang tersebut,” ungkap Panca, Senin malam (07/03/2022).
Membangkitkan kembali semangat mempelajari ilmu agama, terang Panca, bukan saja tugasnya sebagai Bupati. Akan tetapi tugas dan PR bersama seluruh stakeholder di Kabupaten OI.
Untuk itu Panca mengajak semua pihak untuk bahu-membahu meningkatkan kualitas dan kuantitas anak, sebagai regenerasi yang cinta dan menguasai ilmu Agama Islam. Lebih dari itu, ilmu agama islam supaya dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.
“Untuk itu, kedepan ini saya akan terapkan Perbup mewajibkan bagi anak yang akan melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP, agar terlebih dahulu bisa membaca Alquran,” tegasnya.
Selain itu, Panca meminta maaf karena jalannya acara pembukaan MTQH berjalan tidak terlalu kondusif. Yang diakibatkan cuaca ektrim, hujan deras disertai angin kencang, disusul matinya lampu membuat acara tidak begitu nyaman.
“Saya memohon maaf acara malam ini tidak sempurna, karena kesempurnaan adalah milik Allah SWT. Namun Alhamdullah, acara ini masih dapat berjalan dengan oenuh semangat,” ungkapnya.
Pantauan di lokasi, Kondisi ini membuat peserta, tamu undangan dan masyarakat yang hadir berhamburan. Meninggalkan tenda terpasang di samping kiri, kanan, dan depan gedung karena hujan deras dan angin kencang. Hingga, peserta pun berdesak-desakan masuk ke dalam gedung serbaguna. (Tum)