Radarbahtera.com – Di tengah masa pandemi, eksistensi bimbingan belajar ( bimbel) dengan tujuan untuk membantu pelajar mempelajari materi dan lulus tes masuk Perguruan Tinggi (PT) masih bertahan hingga sekarang.
Berdasarkan artikel Kompas.com, bimbel sudah ada di Indonesia sejak sekitar akhir 1970-an. Awalnya, bimbel muncul untuk melatih siswa SMA yang akan mengikuti tes masuk ke PT. Setelah 20 tahun berlalu, kehadiran bimbel pun semakin menjamur. Target pengajarannya juga meluas. Mereka mulai mengajar siswa pada jenjang 3 SMA untuk menyiapkan pelajar mengikuti Ujian Nasional (UN).
Selain itu, bimbel membuka layanan bagi siswa kelas 1 dan 2 SMA untuk meningkatkan nilai ulangan harian serta naik kelas dengan nilai memuaskan. Jumlah bimbel pun mencapai angka 1866 dalam data Direktorat Pembinaan Khusus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) pada 2017.
BACA JUGA : DPR Minta Orang Tua Dilatih Dampingi Siswa Belajar di Rumah
Hingga saat ini, beberapa lembaga atau instansi bimbel juga ikut bertransformasi ke ranah digital. Di Indonesia, Zenius menjadi salah satu pionir yang menawarkan solusi belajar online dan berfokus dalam pemahaman konsep serta penalaran ilmiah.
Dampak ikut bimbel online Terkait pasca pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SBMPTN) 2020, Zenius melakukan survei kepada penggunanya mengenai kelulusan Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK). Hasilnya, sebanyak 14.512 dari 24 ribu pengguna platform bimbel daring ini berhasil lulus SBMPTN.
“Tentunya kami senang dapat membantu perjuangan dan turut mengantarkan mereka ke perguruan tinggi yang diimpikan,” imbuh Co-founder dan Chief Education Officer Zenius Sabda PS pada Kamis (3/9/2020) lewat rilis pers. Dengan memanfaatkan layanan bimbel daring, Atirotul Jannah merasa terbantu untuk tetap belajar meski harus melakukan karantina akibat pandemi virus Covid-19.
BACA JUGA : 7 Program Prioritas Pendidikan Mendikbud Nadiem di Tahun 2021
Mempertahankan semangat belajarnya, siswa asal SMAN 5 Bekasi ini berhasil masuk ke Univesitas Gajah Mada jurusan psikologi. Menurut Atirotul, materi lebih mudah dipahami saat ia ikut bimbel daring.
“Sebagian besar materi UTBK aku dapetin dari Zenius karena ya kebanyakan materi lebih mudah dipahami di Zenius,” ujarnya. Untuk mempersiapkan masa yang akan datang, Sabda menjelaskan bahwa ia telah merangcang layanan lainnya untuk membantu persiapan pelajar untuk UTBK 2021.
Sabda melanjutkan, beberapa inovasi akan disediakan seperti simulasi asli UTBK, konseling jurusan dan kampus impian, evaluasi progress belajar rutin, dan 350 jam sesi belajar live interaktif bersama tutor-tutor senior Zenius.
BACA JUGA : Yudi Latif Kritik Pendidikan yang Latah Revolusi Industri 4.0
“Layanan ini diharapkan akan membantu para siswa mengenali bakat dan kemampuan mereka masing-masing sehingga dapat mempersiapkan diri lebih matang dalam persiapan menghadapi UTBK,” pungkas Sabda.
Source : www.kompas.com