BABEL, RADARBAHTERA.COM – Halal bihalal Ketum PKB, Gus Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bersama Partai Demokrat, bertempat di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pendopo Cikeas, Bogor, Rabu malam (03/05/2023), mendiskusikan tentang berbagai hal khususnya tentang kebangsaan dan isu-isu rakyat.
Dalam kesempatan itu, Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Gus Muhaimin Ketua Umum PKB beserta jajaran.
“Kami keluarga besar Partai Demokrat, menyambut baik kehadiran Gus Muhaimin untuk kesekian kalinya di Pendopo Cikeas ini, tadi kami juga berdiskusi tentang berbagai hal khususnya tentang kebangsaan, isu-isu rakyat yang Insyaallah baik PKB maupun Partai Demokrat, berupaya untuk terus membangun komunikasi silaturahim dan juga solusi-solusi bersama,” kata AHY sesuai halal bihalal tadi malam.
Menurut AHY, Gus Muhaimin ini tidak asing bagi keluarga besar Partai Demokrat, karena 10 tahun PKB juga bersama-sama dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden SBY.
Bahkan, Gus Muhaimin Iskandar juga menjadi salah satu menterinya dan sampai sekarang selalu bisa dikenang kebersamaan itu.
AHY juga mengakui, ketika pertama kali terjun ke politik juga diusung, didukung penuh oleh PKB ketika itu. Insya Allah kebersamaan ini juga bisa dilanjutkan dalam kesempatan-kesempatan berikutnya.
“Kendati kedua partai kami saat ini berada dalam bangunan koalisi yang berbeda, tetapi tidak menutup sedikitpun semangat kami untuk bertukar pikiran,” katanya.
Diketahui, PKB saat ini bersama dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, sedangkan Partai Demokrat bersama dengan koalisi Perubahan dan tentu Kami ingin juga saling berbagi, karena sejatinya ada dua kategori yaitu yang ingin keberlanjutan dan masyarakat yang ingin keberlanjutan dan masyarakat yang ingin perubahan.
Di sinilah kemudian paling tidak perhari ini, untuk yang mewakili masyarakat yang ingin keberlanjutan setidaknya ada 6 partai tentu PDIP, lalu ada koalisi kebangkitan Indonesia Raya dan juga Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Sedangkan yang mewakili semangat perubahan dan perbaikan, ada 3 partai yang saat ini sama-sama dalam koalisi perubahan yaitu selain Partai Demokrat ada PKS dan Nasdem, namun sekali lagi sejatinya baik koalisi yang ingin keberlanjutan maupun koalisi yang ingin perubahan memiliki sejumlah kesamaan yang sama-sama kita ingin melakukan pembangunan negeri untuk kesejahteraan rakyat sama tidak ada bedanya itu. Kemudian, sama-sama kita ingin meyakini bahwa Pemilu 2024 mendatang ini berjalan dengan free bebas dan juga adil, serta demokratis, kita jaga bersama-sama itulah tadi kita sepakat
“PKB dan Demokrat ingin menjadi bagian untuk menjaga agar benar-benar Pemilu kita, Pilpres maupun Pileg berjalan tanpa diwarnai intervensi, intimidasi, apalagi kecurangan dan ini harus kita jaga bersama-sama dengan seluruh masyarakat Indonesia yang sejati menjadi pemilik Pemilu dan demokrasi negeri ini, kemudian sama-sama saya tahu kemarin koalisi dalam pemerintah juga melakukan yang ada di perubahan juga memiliki sebuah visi besar agar Indonesia bisa melakukan lompatan-lompatan yang juga bisa membawa Negar kita semakin maju,” ungkap AHY.
Kemudian, bicara tentang Indonesia Emas 2045, sama kita juga ingin keluar dari middle income trap, jangan sampai Indonesia ini menjadi negara besar, namun pendapatannya tidak tinggi, juga jangan sampai Indonesia terjebak dalam jebakan utang besar, ini juga salah satu yang ingin diperjuangkan, tidak ingin terjadi kemiskinan yang terlalu besar, termasuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial, termasuk kita ingin mencegah terjadinya praktik-praktik ketidakadilan, baik di bidang hukum, maupun aspek-aspek lainnya.
“Tentu kita ingin benar-benar bisa membangun Indonesia ini melibatkan semua, menitikberatkan pada sumber daya manusianya. Nah inilah yang kita harapkan bersama, tapi kami juga memiliki harapan, bahwa Indonesia ini tidak lagi menjadi ladang benturan-benturan antarkelompok apalagi antar kelompok identitas, berbahaya,” katanya.
“Kita semua, saya rasa adalah para nasionalis yang ingin membangun negerinya yang mencintai negerinya kita menolak keras segala bentuk radikalisme misalnya, baik di kanan maupun kiri, karena sejatinya kita ini milik semua bukan hanya milik segelintir kelompok saja,” imbuhnya.
Jadi semua yang dibicarakan dalam silaturahmi PKB dan Demokrat, termasuk bagaimana kedepan ini kita bisa membangun secara fokus menitikberatkan juga pada tata kelola pemerintahan yang juga sehat, semua punya peran, jangan ada yang mendominasi dalam kekuatan politik tertentu dan akhirnya tidak melakukan pembangunan secara inklusif.
“Kami juga sebagai partai yang berdaulat dan independen, saya sangat menghormati Gus Muhaimin dan pejabat teras PKB lainnya, juga mengemukakan harapan-harapan bagaimana politik Tanah Air ini bisa juga harus kita jaga dengan baik dan tujuan besar kita dapat benar-benar tercapai,” katanya.
AHY berharap, Pemilu 2024 ini bukan ajang atau lomba-lomba untuk meraih kekuasaan semata, kekuasan hanya bagian kecil dari upaya kita ingin benar-benar mewujudkan perubahan Negara Indonesia harus lebih maju dan rakyatnya harus semakin sejahtera dan saya yakin kebersamaan.
“Diskusi semacam ini penting, sekali lagi kendati kita berada di posisi yang berbeda, tetapi politik adalah politik, adalah serba mungkin, namun yang jelas hubungan silaturahim semakin menguatkan kita,” tandas AHY. (*/RB)