Langka, Masyarakat Toboali Terpaksa Ngantre Beli Migor

Rojer Ditangkap Polisi Saat Menunggu Pembeli Sabu di Depan Toko Warga Sungaiselan
Maret 8, 2022
Kapolres Bateng : Timbun Migor, Kita Tangkap
Maret 8, 2022
BABEL, RADARBAHTERA.COM – Kelangkaan minyak goreng (migor) di Bangka Selatan (Basel) sudah terjadi sejak lebih dari sepekan ini, sehingga membuat masyarakat harus mengantre untuk mendapatkan minyak goreng yang merupakan salah satu kebutuhan untuk memasak.
 
Terlihat antrean panjang Ibu Rumah Tangga di depan Minimarket Bj Mart yang berlokasi di jalan Jenderal Sudirman Toboali, untuk menunggu giliran mendapat migor, Selasa (08/03/2022).
 
Tampak mereka memegang kertas fotocopy Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), sebagai syarat untuk mendapatkan minyak goreng. Hal ini dilakukan lantaran pihak toko memberi jatah setiap keluarga mendapatkan satu liter saja, tujuannya supaya seluruh masyarakat bisa kebagian minyak goreng tersebut.
 
Salah satu warga Toboali, Beta (38) mengaku dirinya sudah mengantre minyak goreng sejak pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
 
“Saya di sini dari jam 2 sampai jam 5 lewat. Hanya mendapatkan satu liter saja, itupun dengan persyaratan harus membawa fotocopy KTP dan KK untuk mendapatkan minyak ini,” kata Beta kepada awak media di BJ Mart.
 
Ia berharap kepada pemerintah supaya situasi seperti ini bisa segera ditindak lanjuti, karena dirinya sebagai ibu rumah tangga kerepotan untuk memasak kalau tidak ada migor.
 
“Saya berharap agar Pemerintah segera menindaklanjuti langkanya minyak goreng ini. Karena minyak goreng salah satu kebutuhan pokok kami, jangan dipersulit seperti ini, kami susah kalau mau masak, ” ucapnya.
 
Selaku pemilik BJ Mart, Septa mengatakan, persyaratan menggunakan fotocopy KK dan KTP untuk mendapatkan minyak goreng, bertujuan agar seluruh masyarakat di Kecamatan Toboali kebagian migor.
 
Sebelumnya, dirinya juga sudah koordinasi kepada pihak Dinas Perdagangan Basel, dan pihak dinas juga menyetujui langkah yang akan dia ambil. Hal ini dilakukan Karena diperkirakan kelangkahan minyak ini akan terjadi sampai sepekan kedepan.
 
“Kami sebelumnya sudah koordinasi ke Disperindag Basel dan mereka setuju dengan langkah kami ambil ini, supaya ibu-ibu di Toboali ini bisa mendapatkan minyak goreng secara merata dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah yakni Rp. 13.500 perliter, karena diperkirakan akan terjadi kelangkaan sampai satu Minggu kedepan, ini disebabkan karena distributor membatasi jatah untuk kami yang awalnya kami mendapatkan 400 karton, sekarang kami hanya mendapat 75 karton saja,” kata Septa.
 
Sementara itu, Kepala Disperindagkop Kabupaten Basel, Muhammad, menjelaskan kelangkaan minyak goreng ini tidak hanya terjadi di Basel saja, namun di daerah lain pun sama.
 
“Kami dari Pemda Basel khususnya, sudah mendesak pihak distributor agar kelangkaan minyak goreng ini dapat terselesaikan dengan cepat,” jelasnya.
 
Muhammad juga mengatakan, rencananya mendekati bulan puasa dan idulfitri pihaknya dan Dinas Perdagangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengadakan pasar minyak goreng.
 
“Untuk waktunya, belum bisa dipastikan, diusahakan akhir bulan ini hingga pertengahan bulan puasa nanti,” tandasnya. (Neneng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *