KOBA, RADARBAHTERA.COM – Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah menyampaikan paparan tentang Aplikasi SIDOLPIN dalam TOP 9 Inovasi di Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2020 dengan tema Satu Aplikasi Untuk Kesejahteraan Nelayan Bangka Tengah, di Ruang Rapat Bupati Bangka Tengah, Kamis (05/11/20).
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Perikanan, Taufik, SP., MM., menyatakan bahwa secara ekonomi, Dinas Perikanan telah melakukan kajian bersama dengan Universitas Bangka Belitung di Tahun 2019 dan disampaikan bahwa nilai tukar nelayan (NTN) mengalami peningkatan 10% setelah adanya inovasi SIDOLPIN. Kenaikan nilai NTN dilihat di tahun 2018 sebesar 107 menjadi 117 di tahun 2019, menandakan SIDOLPIN memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil tangkapan ikan dan kesejahteraan masyarakat.
Singkat kata, Taufik menyatakan bahwa NTN bisa dijadikan indikator utama perlindungan kesejahteraan nelayan, termasuk dilihat dari pemanfaatan SIDOLPIN ini.
“Tujuan adanya SIDOLPIN salah satunya untuk menyejahterakan nelayan. Dengan sistem ini kita harapkan nelayan bisa mencari ikan tepat sasaran, hemat biaya operasional, jadi penghasilan tangkapan juga meningkat dari 3 kg ke 15 kg, misalnya, karena titik koordinatnya (yang potensial banyak ikan-red) sudah ada,” ujarnya.
Ketua Koperasi Nelayan, Laludi, yang turut hadir sebagai perwakilan nelayan berharap agar aplikasi SIDOLPIN ini lebih ditingkatkan lagi sehingga hasil yang didapatkan juga bisa lebih memuaskan.
“Dengan adanya aplikasi ini lebih memudahkan para nelayan untuk mencari ikan dan kami tidak perlu susah lagi untuk mencari ikan karena lokasi ikan sudah terdata di aplikasi, tinggal mengarahkan kapal menuju lokasi ikan tersebut,” kata Laludi.
Paparan inovasi tersebut dilaksanakan secara video conference dengan juru bicara Sekda Bangka Tengah, Drs Sugianto MSi, didampingi Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Taufik, SP MM para Kabid Diperkan, perwakilan Bappeda, serta perwakilan nelayan. Juri yang dihadapi pada tahapan ini yakni, Prof. Saparudin dan Riski Amelia dari Kemenpan-RB, Kurniawan Wahid dari GIZ Jerman, Ibnu Taufik Juwariyanto selaku Pimpinan Redaksi Bangka Pos, Lianoalam NGO, Sandi Pratama dari akademisi, juga Imam Rosadi selaku Widyaiswara Badan Diklat Bangka Belitung. (RN/Diskominfosta/ADV)