PSR di OKI Terluas di Indonesia, Pj Bupati Asmar Terima Penghargaan Kementan RI

Hefi Nuranda Kembali Jabat Pj Sekda Basel Gantikan Harris Setiawan
September 11, 2024
DPRD Bangka Tengah Periode 2019 – 2024, Sahkan 6 Raperda di Rapat Paripurna Terakhir
September 12, 2024

SUMSEL, RADARBAHTERA.COM – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), terus mendorong realisasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Hingga September 2024, capaiannya hingga 23.000 hekatar. Realisasi terluas di Indonesia.

Atas kinerja itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia menganugerahi Pemkab OKI Penghargaan Perkebunan 2024 kategori Pemerintah Daerah yang berkomitmen tinggi terhadap peremajaan sawit rakyat (PSR)

Penghargaan diserahkan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono kepada Pj. Bupati OKI, Asmar Wijaya pada Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (12/09/2024).

Pj. Bupati Asmar Wijaya mengatakan, PSR memberikan dampak positif besar bagi produktivitas petani sampai perekonomian lokal.

“Program peremajaan sawit rakyat ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat. Selain sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada pekebun rakyat, PSR juga sebagai program Pemulihan Ekonomi yang mampu menyerap banyak tenaga kerja,” ujar Asmar.

Program PSR yang didanai Badan Pegelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) merupakan upaya penggantian tanaman tua dan tidak produktif dengan benih unggul yang berkualitas. Program ini tambah Asmar memerlukan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi petani, dan juga perusahaan dalam mempercepat dan mensukseskan PSR.

“PSR salah satu Program Nasional yang sangat penting untuk peningkatan pendapatan dan perekonomian petani kelapa sawit. Kebijakan dan koordinasi yang baik antar kelembagaan sangat diperlukan,” ujar dia.

Hilirisasi Produk Kelapa Sawit OKI

Sementara, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan OKI, Dedy Kurniawan MSi menambahkan sawit merupakan komoditas perkebunan penyumbang devisa terbesar bagi negara dan OKI masuk dalam bagian itu.

“Penting artinya bagi kita semua para pelaku, pemerhati dan Pemda sendiri untuk memberi perhatian khusus kepada kelapa sawit. Sudah saatnya juga hilirisasi potensi sawit OKI yang manfaatnya tentu akan lebih besar bagi masyarakat dan daerah. Itu PR kita,” jelas Dedy. (*/RB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *