BABEL, RADARBAHTERA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, gelar media gathering publisitas Sensus Pertanian 2023, bertempat di aula kantor BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (31/05/2023).
Mengusung tema “Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”.
Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Toto H. Silitonga menerangkan, Sensus Pertanian 2023 ini merupakan Sensus Pertanian yang ke-7 dan dilaksanakan bersama 17 negara lainnya.
ST 2023 sesuai dengan dasar hukum UU nomor 16 tahun 1997 dan dilaksanakan minimal 10 tahun sekali.
“ST 2023 akan dimulai pada 1 Juni 2023 sampai dengan 31 Juli 2023,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, tujuan dari ST 2023 adalah untuk memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Indonesia sampai wilayah terkecil dan menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian.
“Perlu diketahui, jika BPS bukan hanya ada sensus penduduk saja seperti yang diketahui masyarakat pada umumnya, tetapi ada juga sensus pertanian dan sensus ekonomi,” ujarnya.
Untuk Sensus Penduduk berakhir dengan angka 0, seperti tahun 2010 dan 2020 kemarin.
Untuk Sensus Pertanian berakhir dengan angka 3, seperti tahun 2013 dan 2023 yang akan kita laksanakan pada tanggal 1 Juni 2023 nanti.
Kemudian Sensus Ekonomi berakhir dengan angka 6, seperti tahun 2016 dan nanti di tahun 2026 BPS akan melaksanakannya.
“Tetapi untuk tahun 2023 ini, kita fokus pada Sensus Pertanian,” ucapnya.
Menurut Toto, dalam ST 2023 ada beberapa point penting seperti yang disampaikan dalam pidato Presiden RI Bapak Joko Widodo, yaitu harus menghasilkan data yang akurat, terkini dan terpercaya.
Jadi bagi semua pelaku usaha pertanian jika nanti ada petugas sensus berkunjung untuk memdata diharapkan dapat menjawab pertanyaan dengan baik, jujur dan apa adanya.
“Saya pastikan semua data yang diberikan kepada BPS itu bersifat rahasia,” tegasnya.
“Nanti semua data yang dikumpulkan akan di analisis dan yang menganalisis adalah pakar pakar ahli,” tambahnya.
Disamping itu, Toto juga menyampaikan, untuk mensosialisasikan ST 2023, BPS memiliki beberapa program diantaranya; Pojok Statistik, Desa Cinta Statistik dan Publikasi untuk masyarakat luas.
Pojok statistik ada di tempat kuliah Seperi UBB, Desa Cinta Statistik ada di setiap Kelurahan/pedesaan dan publikasi itu melalui media online maupun cetak.
Sementara itu, Hadi Suroso Ketua Tim Kerja Statistik Produksi BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan, untuk sensus pertanian kita mengerahkan sebanyak 1100 orang petugas.
“Dari 1100 petugas tersebut sudah mencakup di dalamnya untuk petugas Sensus Pertanian Usaha Perorangan, Sensus Pertanian Berbadan Hukum dan Sensus Pertanian Usaha Lainnya,” ungkap Hadi.
Untuk usaha perorangan, nanti petugas sensus akan datang dor to dor kerumah warga, sedangkan untuk usaha berbadan hukum dan usaha lainnya bisa mengisi data melalui online.
Hadi juga menyampaikan, untuk sensus pertanian ada 7 sub sektor diantaranya; Pangan, Petani Sayuran, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan serta Jasa pertanian yaitu kegiatan yang khusus pada saat memanen. (Siska/RB)