Post Views: 3,398
BABEL,
RADARBAHTERA.COM – Kapolres Bangka, AKBP M. Taufik Noor Isya, menanggapi aktifitas tambang pasir timah di jalan Desa Airduren Kecamatan Pemali, saat ini yang berpotensi membuat jalan longsor dan membahayakan keselamatan masyarakat tersebut.
“Noted, terimakasih infonya,” jawab Kapolres Bangka itu saat dikonfirmasi awak media via pesan WA singkat, Jumat malam (24/02/2023)
Sebelumnya, terpantau lubang besar akibat tambang timah, menganga di pinggir ruas jalan raya Pemali, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berpotensi longsor dan membahayakan masyarakat sewaktu-waktu itu.
Berdasarkan informasi warga sekitar lokasi, aktivitas tambang pasir timah itu disebut-sebut milik AM, mirisnya lokasi tambang ini berada tidak jauh dari kantor Camat Pemali, kantor Kades Airduren dan juga Puskesmas Pemali. Bahkan, jika diukur dari SMAN 1 Pemali, maka tambang yang terkesan tidak tersentuh aparat hukum (APH) itu hanya berjarak ratusan meter saja.
“Iya pak, tambang ini katanya milik AM, sudah beroperasi sekitar 3 bulan belakangan ini. Selain membahayakan keselamatan, juga bunyi deru mesin TI menggema siang maupun malam, sangat mengganggu tentunya,” kata BD kepada awak media di seputar lokasi tambang, Jumat pagi (24/02/2023).
Diungkapkannya, mirisnya lagi hingga saat ini, aktivitas tambang yang telah meluluhlantakan lokasi yang dekat jalan raya tersebut, tidak ada aparat terkait memperhatikan dan peduli
“Kami hanya bisa pasrah mendengar deru mesin TI, karena hingga kini tidak ada tindakan dari pihak APH,” ungkapnya.
Pantauan awak media Radar Bahtera, lokasi tambang ini berada di tepi sebelah kanan jalan utama menuju Pohin terus ke arah desa Sempan, lokasi tambang ini tepat berhadapan dengan pemakaman Tionghoa.
Jalan utama tersebut adalah akses masyarakat dari Kota Sungailiat menuju Desa Sempan, Kayubesi, Puding dan selanjutnya menuju ke arah Muntok Kabupaten Bangka Barat, begitu juga sebaliknya, jalan ini digunakan sebagai akses masyarakat dari Muntok dan sekitarnya menuju Sungailiat, bahkan para pejabat di Kabupaten Bangka juga rutin melewati jalan yang sama dalam aktivitas keseharian mereka.
Beragam keluhan dari masyarakat di sampaikan kepada awak media saat mendatangi lokasi untuk melihat penampakan lubang besar tersebut,
Saat ini, perbatasan jalan aspal dan lokasi tambang ditutupi terpal plastik berwarna hitam, namun tetap terlihat oleh pengguna jalan yang hilir mudik di jalan tersebut
Ketika berdiri di samping sisi jurang lubang penggalian, tampak sekali penampakan lobang raksasa yang dalam dengan penampakan dari kejauhan para pekerja yang terlihat kecil.
Suara mesin terdengar saling bersahut sahutan, para pekerja nampak sibuk, ada yang mengurus selang, ada di lubang camui dan ada juga setia menunggu di atas sakan. (Ramero/RB)