Post Views: 2,439
BABEL, RADARBAHTERA.COM – Menindaklanjuti aspirasi masyarakat pada progam Jumat Curhat kemarin, Polres Bangka Selatan (Basel) melalui Satuan Intelkam melakukan Rapat Koordinasi di Desa Sadai, Kecamatan Tukaksadai, kabupaten Bangka Selatan (Basel), Senin (13/02/2023).
Rakor tersebut membahas Miskomunikasi adanya permasalahan proses pemakaman umat Nasrani di Desa Sadai.
Rakor tersebut dihadiri Kasat Intelkam Polres Basel, Iptu Marwan; Kasatbinmas, Iptu Deka Jhondery; Kades Sadai, M Amin; Pimpinan Ponpes Hidayatul Sibyan, Ustadz Sisnalhadirun, BPD Pasir Putih dan Personil Polres Basel.
Kapolres Basel AKBP Joko Isnawan melalui Kasatintelkam Iptu Marwan mengungkapkan, sejumlah hal yang disampaikan dari masing-masing unsur tokoh agama di wilayah Kecamatan Tukaksadai.
“Poin pertama disampaikan oleh pimpinan Ponpes Hidagatul Sibyab Desa Sadai Ustadz Sisnalhadirun, yakni tidak ada kata penolakan, cuma maksud dari mereka bahwa pemakaman umat Nasrani itu jangan digabungkan dengan umat muslim. Mengingat tanah wakaf ini diwakafkan oleh umat muslim,” ulas Iptu Marwan.
Selain itu, Ustadz Sisnalhadirun tadi juga mengatakan, pihaknya dari tokoh agama berusaha terus menjaga kerukunan antar umat beragama. “Jadi, isu penolakan pemakaman umat Nasrani yang beredar di masyarakat Basel baru-baru ini, itu tidak benar,” katanya.
Kemudian Iptu Marwan menambahkan, poin berikutnya yang dikatakan Ustadz Sisnalhadirun yakni sudah disarankan untuk umat Nasrani, agar berkoordinasi dengan pendeta gereja sehubungan dengan proses pemakaman. “Sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari dan berlarut-larut,” katanya.
Dari hasil kesepakatan bersama, bahwa setelah kejadian, Ustadz Sisnalhadirun mengatakan, sepakat menyiapkan lokasi pemakaman umat nasrani di Tanahbengkok Desa Pasirputih.
“Saat ini, situasi kerukunan antar umat tetap berjalan seperti biasanya tanpa ada gejolak sama sekali,” ungkapnya.
Sementara itu, Kades Sadai M Amin menyampaikan, awal mula kejadian itu dirinya sedang berada di Sungailiat, dimana dirinya menerima kabar lewat telepon.
“Kami sangat menyesalkan atas kejadian ini, padahal warga dari umat Nasrani yang meninggal tersebut, juga sangat aktif dalam kegiatan sosial apalagi pada momen sumbangan duka di masyarakat. Setelah kejadian tersebut, Pemdes Sadai sudah menyiapkan lahan 15x30m di wilayah Desa Sadai sebagai lokasi pemakaman umat Nasrani,” katanya.
Kades Amin berharap, dengan kejadian ini kita dapat ambil hikmahnya, ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak polres atas bantuannya karna sudah berkenan menyelesaikan permasalahan ini.
Selanjutnya, Pendeta Stefanus menjelaskan, beberapa tahun lalu ada seseorang umat Nasrani yang meninggal dunia dan dikuburkan di pemakaman tersebut namun tidak ada menemui kendala sama sekali.
“Dari itu, saya selaku anggota FKUB Basel, menyampaikan keluhan atau aspirasi ini dalam Jumat Curhat kemarin untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini,” jelas Stefanus.
Sebelum acara tersebut berakhir, sekitar pukul 11.00 WIB seluruh unsur yang mengikuti rakor tersebut sempat melakukan pengecekan lokasi pemakaman yamg telah disiapkan Kades Sadai M Amin untuk umat nasrani, sesuai kesepakan warga dan persetujuan warga Sadai sehingga tidak menimbukan gejolak dan saling toleransi antar umat beragama. (Neneng/RB)