Post Views: 2,553
BABEL,
RADARBAHTERA.COM – Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen) menghadiri acara diskusi penguatan nilai Pancasila dan strategi penerapan mata ajar Pancasila bagi satuan pendidikan formal dari jenjang pendidikan dini hingga pendidikan formal Kota Pangkalpinang, bertempat di ruang OR Kantor Walikota Pangkalpinang, Jumat (10/02/2023).
Walikota Molen mengungkapkan, kedatangan staff khusus BPIP dan Direktur BPIP RI, untuk memberikan pehaman dan pembelajaran kepada guru tingkat SD, SMP dan SMA se Kota Pangkalpinang.
Kemudian, akan diteruskan ke anak didik kita agar mereka tahu bahwa Pancasila merupakan dasar negara, pandangan hidup bangsa dan tidak dilupakan sampai anak cucu nanti.
“Alhamdulillah karena baru Kota Pangkalpinang yang menerima buku pertama dari BPIP, dan ini merupakan salah satu upaya kita bagaimana kita mengembalikan lagi pelajaran yang dulu namanya BP7,” katanya.
“Pelajaran itu digiatkan kembali, agar anak didik kita tidak lupa akan Dasar Negara Republik Indonesia,” imbuh Molen.
Senada dengan Walikota Pangkalpinang, Irene Camelyn Sinaga, selaku Direktur Pengkajian Implementasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. “Terima kasih kepada Pemkot Pangkalpinang yang dari awal kami ke sini selalu direpotkan,” katanya.
Dikatakannya, kehadiran di Pangkalpinang ini, untuk menyampaikan suatu pesan bahwa ketika Perpres 18 tahun 2020 tentang amanat dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang mengamanatkan bagaimana prioritas nasional keempat yaitu revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
Karena ini merupakan salah satu ujung tombak dari pembangunan saat ini, apalagi dilihat tugas guru di sini sangat kuat, sehingga kami kemarin dievaluasi oleh Bappenas dan Bappeda.
“Kenapa kemarin mengikutsertakan Bappeda, karena penting sekali peran Bappeda dalam pengaktualisasi Pancasila diukurnya dari indeks cabang revolusi mental dan indeks aktualisasi Pancasila oleh BPIP,” ungkapnya.
Pihaknya juga sudah sharing internal bersama Kementerian lembaga sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 yang saat itu pada tanggal 1 Juli kami canangkan bersama-sama dengan beberapa stakeholder.
“Maka BPIP dan Kemendikbud sedang menyusun buku teks utama Pancasila yang nantinya akan dipakai oleh 50 juta siswa seluruh Indonesia, dari PAUD sampai SMA,” katanya.
Menurut Irene, Kepala Pusat Perbukuan Pak Supriatna mengatakan bahwa hanya dua pekerjaan yang dilakukan dalam tempo secepat-cepatnya yaitu satu proklamasi yang kedua adalah penyusunan buku teks.
“Karena tahun ajaran baru 2023/2024 ini akan dipergunakan, sehingga bagaimana strategi BPIP nanti dalam penerapannya,” kata Irene.
Tahun lalu, pihaknya sudah menyelesaikan buku referensi yang bisa dilihat di aplikasi Kemendikbud bisa diunduh karena sudah terbit ISBN dan juga terbit harga eceran tertingginya.
Sehingga para orangtua bisa menjadikan itu sebagai referensi bagi anak-anak didik. Dietahui, bahwa pada sekolah dasar tidak memiliki buku siswa, sehingga buku itu juga bisa langsung dipergunakan nanti.
“Secara simbolisnya, buku itu akan kami berikan kepada Pak Walikota Pangkalpinang,” tandasnya. (Siska/RB)