Post Views: 2,363
BABEL,
RADARBAHTERA.COM – Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (MDTA) Tarbiyatul Mubtadi’in angkatan V menggelar wisuda tahun 2021/2022, bertempat di gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Kantor Kementrian Agama Bangka Selatan (Basel), Kamis (09/06/2022)
Terpantau yang hadir Bupati Basel yang diwakili oleh Asisten II H. Muhson SST MM, Kepala Kemenag Basel H.Jamaludin, SAg MH, Ketua MUI Basel Zahirin, Pengasuh MDTA Tarbiyatul Mubtadi’in Toboali Kyai Rosidi, Ketua NU Basel, dan tamu undangan lainnya
Pengasuh MDTA Tarbiyatul Mubtadiin Toboali, Rosidi menyebutkan, sebanyak 54 santri dan santriwati mengikuti acara wisuda tahun 2021/2022 dengan tema, “Melahirkan Generasi Qurani yang sanggup Membaca, Memahami, dan Mengamalkan Al Quran dalam Segala Aspek Kehidupan Sehari-hari”.
“Alhamdulillah, hari ini sebanyak 54 santri yang kita wisuda. Insya Allah kedepan semakin mengerti dengan Akhlakul Karimah, sehingga dapat berbaur dengan masyarakat dengan baik,” ujar Rosidi kepada awak media seusai acara.
Ia berpesan, kepada orang tua jangan hanya berhenti sampai di sini memberikan pengetahuan tentang agama, dan harus terus didorong sampai ke tingkat lebih tinggi.
Senada itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Basel H.Jamaludin mengatakan, bahwa madrasah Diniyah ini merupakan tanggung jawab kementrian untuk sebagai pembina dan pemimpin dari madrasah atau pesantren-pesantren.
“Alhamdulillah hari ini, kita menyaksikan wisuda santri dan santriwati madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah Tarbiyatul Mubtadi’in angkatan V, anak-anaknya luar biasa. Saya berharap, anak-anak yang diwisuda hari ini tidak hanya sebatas disini saja, tapi silahkan dilanjutkan ke tingkat berikutnya,” ujarnya
Ia juga berpesan kepada orang tua agar mendampingi dan membimbing anak-anak ketika di rumah dan di masyarakat.
“Untuk orang tua, kami berpesan agar selalu fokus mendampingi anak-anak kita, karena bagaimanapun di jaman sekarang ini butuh pendampingan dari orang tuanya, sebagus apapun madrasah kalu tidak ada bimbingan dari orangtua ketika di rumah atau masyarakat, maka apa yang diterima di madrasah itu akan menjadi sia-sia,” pungkas Jamaludin. (Neneng/RB)