Post Views: 2,006
BABEL,
RADARBAHTERA.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) pada tahun 2022 ini, menetapkan sebanyak 13 Desa menjadi lokasi fokus (Lokus) stunting.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Bateng, Zulyan mengungkapkan, 13 Desa jadi titik lokus stunting di Bateng tersebut yakni, Desa Batubelubang, Desa Tanjunggunung, Desa Belilik, Desa Kerantai, Desa Sungaiselan, Desa Sarangmandi, Desa Sungaiselan Atas, Desa Romadhon, Desa Tanjungpura, Desa Keretak Atas, Desa Melabun, Desa Kulur Ilir dan Desa Lubukpabrik.
“Secara nasional revelansi balita stunting di Kabupaten Bateng berada di angka 3,5 persen. Angka tersebut, bisa dicegah dengan memantau pertumbuhan dan perkembangan balita di Bateng,” ungkap Zulyan kepada awak media, Selasa (25/01/2022).
Diungkapkannya, stunting ini menjadi penangan yang akan dilakukan Dinkes Bateng mulai dari awal tahun ini, melalui berbagai upaya mulai dari analisis situasi lokus data stunting hingga diskusi dengan OPD terkait dalam pencegahan angka stunting tersebut.
“Dalam upaya pencegahan stunting, kami akan lakukan delapan langkah mulai dari analisis situasi (rencana kegiatan), Rembuk Stunting, Perwali/Perbup Peran Desa/Kelurahan, Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, Sistem Manajemen Data, Pengukuran dan Publikasi Data Stunting, serta Review Kinerja Tahunan,” katanya.
Sejauh ini, pihak Dinkes Bateng telah melakukan berbagai kegiatan bekerjasama dengan pihak Puskesmas ataupun dinas terkait untuk bersama mencegah stunting, mulai dari pelaksanaan posyandu hingga sosialisasi makanan bergizi untuk ibu hamil dan menyusui.
“Kami juga berupaya menekan angka kematian pada ibu melahirkan dan ibu meninggal saat hamil dengan melakukan inovasi AOK (Ayo Konseling) yang mengkhususkan para bidan setempat untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi bumil,” pungkas Zulyan. (Rian/RB)